Tragedi Jembatan Putus di AS, Joe Biden Buka Suara

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
29 January 2022 15:43
Jembatan di Pittsburgh AS Runtuh (REUTERS/DRONE BASE)
Foto: Jembatan di Pittsburgh AS Runtuh (REUTERS/DRONE BASE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah jembatan di Pittsburgh, Pennsylvania, dikabarkan runtuh pada Jumat (28/1) kemarin. Adanya kejadian ini dijadikan kesempatan oleh Joe Biden untuk meneriakkan rencana infrastrukturnya senilai US$ 1 triliun sekaligus untuk kembali membangun kepercayaan masyarakat terhadap elektabilitasnya.

"Ada lebih banyak jembatan di Pittsburgh daripada di kota lain mana pun di dunia. Dan kami akan memperbaiki semuanya. Bukan lelucon, ini akan menjadi perubahan besar. Ada 43.000 di seluruh negeri dan kami mengirimkan uangnya," kata Biden dikutip dari AFP, Sabtu (29/1/2022).

Selain itu, Biden juga mengatakan akan memulai transisi industri berat ke pekerjaan berteknologi tinggi. Menurutnya, hal ini akan memulihkan kepemimpinan ekonomi Amerika di dunia yang semakin kompetitif.

"Di sini, di Pittsburgh, masa depan sedang dibangun di atas fondasi masa lalu kota yang bertingkat," tambahnya.

Biden juga mendorong adanya investasi di semikonduktor, teknologi kendaraan listrik dan produk berwawasan lainnya. Hal ini juga dinilainya akan memulihkan basis manufaktur yang beberapa waktu terakhir mulai melemah dan akan mandiri tanpa bantuan asing.

"Untuk membangun ekonomi yang benar-benar kuat, kita membutuhkan masa depan yang dibuat di Amerika. Itu berarti menggunakan produk, suku cadang, bahan yang dibuat di sini di Amerika Serikat. Itu berarti mengembalikan manufaktur, pekerjaan kembali, membangun rantai pasokan di sini di rumah, bukan outsourcing ke luar negeri," tuturnya.

Memasuki tahun kedua pemerintahannya, Biden berharap rencana-rencananya tersebut dapat menjadi momentum kembalinya pamor dirinya menjelang pemilihan paruh waktu November.

RUU infrastruktur, yang disahkan dengan dukungan Partai Republik di tahun pertama Jabatannya, adalah salah satu keberhasilan terbesar Biden. Bahkan semua presiden sebelumnya,termasuk Trump, tidak bisa mengesahkan RUU tersebut.

Meski begitu, kebuntuannya dalam konflik Rusia atas Ukraina membuat kemunduran besar akan kepercayaan masyarakat terhadapnya. Selain itu, pemulihan ekonomi yang cenderung gagal karena Covid-19, serta inflasi yang menyebabkan kenaikan upah juga semakin membuatnya harus berusaha lebih keras mendapatkan kembali pamornya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Calon Jembatan Terpanjang RI Diam-Diam Dibangun, Ini Rutenya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular