
Sementara, Nilai Kerusakan Hotel Paska-Tsunami Rp150 M
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
24 December 2018 17:05

Jakarta, CNBC Indonesia- Chairman PT Kawasan Industri Jababeka Tbk Setyono Djuandi Darmono menyebut, membutuhkan dana sekitar Rp150 miliar untuk kembali membangun hotel-hotel yang rusak pasca bencana tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12) lalu.
Setidaknya ada lima hotel di bawah pengelolaan PT Banten West Java Toursim Development, anak usaha PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, dengan total 250 kamar.
"Kalau itu gedung-gedung mesti dibangun kembali mungkin butuh Rp150 miliar. Itu baru dari pandangan mata ya, belum dihitung secara detail," ungkap Darmono dalam Konferensi Pers terkait penanganan korban pasca terjadinya tsunami Selat Sunda, di Jakarta, Senin (24/12).
Darmono melanjutkan, dari keseluruhan bangunan dan kamar hotel yang dikelola PT Banten West Java Tourism Development, sekitar 30% rusak akibat bencana tsunami kemarin. Sementara, 70% lainnya sedang tahap perbaikan dan pembersihan.
Lebih jauh Darmono menerangkan, seluruh bangunan hotel yang ada sudah diasuransikan. Sehingga kerusakan yang terjadi bisa diperbaiki menggunakan dana hasil klaim asuransi.
"Kita perkirakan yang kita klaim itu akan cukup untuk kembali membangun," ujarnya.
Meski mengalami kerusakan, hotel-hotel ditargetkan kembali beroperasi lagi pada 1 Januari 2019. Darmono tidak menampik bahwa sejumlah pesanan hotel untuk perayaan tahun baru akan dibatalkan pengunjung. Namun, pihaknya menegaskan akan terus beroperasi meski segmen pengunjung berubah dari yang semula wisatawan menjadi pekerja yang membantu penyelidikan pasca bencana tsunami Selat Sunda.
Ia juga menekankan, pihaknya tetap masih akan melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan banyak investor luar negeri. Termasuk tetap melakukan promosi lokasi pariwisata Tanjung Lesung yang masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) guna menarik investor.
"Semua menunggu apakah Jababeka tetap semangat. Apakah pemerintah tetap semangat. Kalau tetap semengat investor luar negeri tetap akan masuk." Tandasnya.
(gus) Next Article Tsunami Selat Sunda, Korban Jiwa Bertambah Jadi 43 Orang
Setidaknya ada lima hotel di bawah pengelolaan PT Banten West Java Toursim Development, anak usaha PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, dengan total 250 kamar.
Darmono melanjutkan, dari keseluruhan bangunan dan kamar hotel yang dikelola PT Banten West Java Tourism Development, sekitar 30% rusak akibat bencana tsunami kemarin. Sementara, 70% lainnya sedang tahap perbaikan dan pembersihan.
Lebih jauh Darmono menerangkan, seluruh bangunan hotel yang ada sudah diasuransikan. Sehingga kerusakan yang terjadi bisa diperbaiki menggunakan dana hasil klaim asuransi.
"Kita perkirakan yang kita klaim itu akan cukup untuk kembali membangun," ujarnya.
Meski mengalami kerusakan, hotel-hotel ditargetkan kembali beroperasi lagi pada 1 Januari 2019. Darmono tidak menampik bahwa sejumlah pesanan hotel untuk perayaan tahun baru akan dibatalkan pengunjung. Namun, pihaknya menegaskan akan terus beroperasi meski segmen pengunjung berubah dari yang semula wisatawan menjadi pekerja yang membantu penyelidikan pasca bencana tsunami Selat Sunda.
Ia juga menekankan, pihaknya tetap masih akan melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan banyak investor luar negeri. Termasuk tetap melakukan promosi lokasi pariwisata Tanjung Lesung yang masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) guna menarik investor.
"Semua menunggu apakah Jababeka tetap semangat. Apakah pemerintah tetap semangat. Kalau tetap semengat investor luar negeri tetap akan masuk." Tandasnya.
(gus) Next Article Tsunami Selat Sunda, Korban Jiwa Bertambah Jadi 43 Orang
Most Popular