Tsunami Selat Sunda, Peringatan Terakhir untuk Indonesia

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
24 December 2018 13:41
Tsunami di Selat Sunda menelan ratusan korban, diharapkan terakhir yang terjadi di Indonesia.
Foto: Tsunami Selat Sunda (CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengakui Indonesia belum memiliki sistem peringatan dini tsunami yang disebabkan laut dan erupsi gunungapi.

Hal ini menyebabkan tidak ada peringatan dini terhadap tsunami Selat Sunda yang menghantam Banten dan Lampung Selatan dan akhirnya menyebabkan hampir 300 jiwa melayang.

"Indonesia belum memiliki sistem peringatan dini tsunami yang disebabkan longsor bawah laut dan erupsi gunungapi. Yang ada saat ini sistem peringatan dini yang dibangkitkan gempa. Sistem sudah berjalan baik. Kurang dari 5 menit setelah gempa BMKG dapat memberitahukan ke publik," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin (24/12/2018).

Dia menegaskan tidak ada peringatan dini tsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam. Hal ini tuturnya, menyebabkan masyarakat tidak memiliki waktu evakuasi.

"Indonesia harus membangun sistem peringatan dini yang dibangkitkan longsor bawah laut & erupsi gunungapi. Adanya gempa menyebabkan longsor bawah laut lalu memicu tsunami diantaranya tsunami Maumere 1992 dan tsunami Palu 2018," jelasnya.

Saat ini tuturnya, Indonesia memiliki 127 gunungapi atau 13% populasi gunungapi di dunia ada di Indonesia. Beberapa diantaranya gunungapi ada di laut dan pulau kecil yang dapat menyebabkan tsunami saat erupsi.

"Tentu ini menjadi tantangan bagi PVMBG, BMKG, Kementerian dan Lembaga dan perguruan tinggi membangun peringatan dini," tutur Sutopo.

Selain itu, bencana lain seperti banjir, longsor, erupsi gunungapi, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, puting beliung juga masih perlu sistem peringatan dini. Belum semua daerah rawan bencana ada sistem peringatan dini yang bisa memberikan informasi kepada masyarakat sebelum bencana.

Apalagi tuturnya, Jaringan buoy (peringatan dini) tsunami di perairan Indonesia sudah tidak beroperasi sejak 2012.

"Vandalisme, terbatasnya anggaran, kerusakan teknis menyebabkan tidak ada buoy tsunami saat ini. Perlu dibangun kembali untuk memperkuat Indonesia Tsunami Early Warning System," ujar Sutopo.


Tsunami Selat Sunda, Peringatan Terakhir untuk IndonesiaFoto: Tsunami Selat Sunda (CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara)



(dob/dob) Next Article Tolong, Korban Tsunami Selat Sunda Butuh Barang-Barang Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular