Akuisisi 51% Saham Freeport Rp 55,8 T Lunas Dibayar Hari Ini!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 December 2018 16:51

Jakarta, CNBC Indonesia- Indonesia kini resmi menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia, kembalinya tambang emas terbesar kedua dunia ini ke ibu pertiwi salah satunya ditandai dengan pelunasan transaksi akuisisi.
Transaksi akuisisi dilakukan oleh PT Inalum (Persero) selaku holding BUMN Pertambangan dengan Freeport McMoRan (FCX) dan Rio Tinto. Nilai transaksi mencapai US$ 3,85 miliar atau setara Rp 55,8 triliun.
"Saham PT Freeport Indonesia sudah 51,2% sudah beralih ke PT Inalum (Persero) dan sudah lunas dibayar," ujar Presiden Joko Widodo, saat menggelar konferensi pers di Istana Negara, Jumat (21/12/2018).
Untuk membayar Freeport, pada pertengahan November lalu Inalum menerbitkan surat utang global senilai US$ 4 miliar yang diterbitkan di bursa Singapura. Ini merupakan obligasi terbesar yang pernah diterbitkan RI.
"Ini kan jumlah terbesar, yang pernah diajukan oleh Indonesia. Di dunia, nomor enam untuk tambang dalam 10 tahun terakhir," ujar Budi kepada media saat dijumpai dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Jumat (16/11/2018).
Obligasi tersebut memiliki empat tenor, yakni tiga tahun dengan nilai emisi US$ 1 miliar dengan kupon 5,5%, tenor lima tahun senilai US$ 1,25 miliar dengan kupon 6%, tenor 10 tahun senilai US$ 1 miliar dengan kupon 6,875%, dan tenor 30 tahun senilai US$ 750 juta dengan tingkat kupon 7,375%.
Adapun, untuk bank Joint Global Coordinators (JGC) dalam obligasi ini adalah BNP Paribas, Citi, dan MUFG, sedangkan perbankan yang bertindak sebagai Joint Book Runner (JBR) adalah BNP Paribas, CIMB, Citi, Maybank, MUFG, SMBC Nikko, dan Standard Chartered.
(gus) Next Article Terungkap, Ini 3 Program Inalum Usai Sukses Rebut Freeport
Transaksi akuisisi dilakukan oleh PT Inalum (Persero) selaku holding BUMN Pertambangan dengan Freeport McMoRan (FCX) dan Rio Tinto. Nilai transaksi mencapai US$ 3,85 miliar atau setara Rp 55,8 triliun.
"Ini kan jumlah terbesar, yang pernah diajukan oleh Indonesia. Di dunia, nomor enam untuk tambang dalam 10 tahun terakhir," ujar Budi kepada media saat dijumpai dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Jumat (16/11/2018).
Obligasi tersebut memiliki empat tenor, yakni tiga tahun dengan nilai emisi US$ 1 miliar dengan kupon 5,5%, tenor lima tahun senilai US$ 1,25 miliar dengan kupon 6%, tenor 10 tahun senilai US$ 1 miliar dengan kupon 6,875%, dan tenor 30 tahun senilai US$ 750 juta dengan tingkat kupon 7,375%.
Adapun, untuk bank Joint Global Coordinators (JGC) dalam obligasi ini adalah BNP Paribas, Citi, dan MUFG, sedangkan perbankan yang bertindak sebagai Joint Book Runner (JBR) adalah BNP Paribas, CIMB, Citi, Maybank, MUFG, SMBC Nikko, dan Standard Chartered.
(gus) Next Article Terungkap, Ini 3 Program Inalum Usai Sukses Rebut Freeport
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular