Internasional
China & AS Berkontak Lagi Bahas Perang Dagang
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
19 December 2018 15:51

Beijing, CNBC Indonesia - China dan Amerika Serikat (AS) mengadakan panggilan telepon tentang perdagangan dan masalah ekonomi, kata Kementerian Perdagangan China, Rabu (19/12/2018).
Panggilan tersebut dilakukan di "tingkat menteri", kata kementerian itu dalam pernyataan satu baris, tanpa memberikan rincian lainnya, dilansir dari Reuters.
Kontak tersebut terjadi setelah kedua negara melakukan panggilan telepon 11 Desember lalu antara Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin serta Perwakilan Perdagangan Robert Lighthizer. Kedua pihak saat itu membahas peta jalan untuk tahap berikutnya dari pembicaraan perdagangan mereka.
AS dan China telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata 90 hari dalam perang dagang mereka yang memanas sejak awal tahun ini sambil keduanya kembali berunding. Negeri Paman Sam sepakat untuk tidak menaikkan tarif masuk terhadap berbagai barang China yang seharusnya mulai berlaku 1 Januari mendatang.
Lighthizer mengatakan beberapa waktu lalu bahwa kecuali pembicaraan perdagangan AS-China berhasil diselesaikan pada 1 Maret, tarif baru akan diberlakukan.
(prm) Next Article Koper sampai Lampu, Ini 9 Produk China Korban Perang Dagang
Panggilan tersebut dilakukan di "tingkat menteri", kata kementerian itu dalam pernyataan satu baris, tanpa memberikan rincian lainnya, dilansir dari Reuters.
Kontak tersebut terjadi setelah kedua negara melakukan panggilan telepon 11 Desember lalu antara Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin serta Perwakilan Perdagangan Robert Lighthizer. Kedua pihak saat itu membahas peta jalan untuk tahap berikutnya dari pembicaraan perdagangan mereka.
Lighthizer mengatakan beberapa waktu lalu bahwa kecuali pembicaraan perdagangan AS-China berhasil diselesaikan pada 1 Maret, tarif baru akan diberlakukan.
(prm) Next Article Koper sampai Lampu, Ini 9 Produk China Korban Perang Dagang
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular