Internasional
Xi Jinping Serukan Reformasi China tapi Minim Terobosan Baru
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
18 December 2018 12:34

Beijing, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping menyerukan pelaksanaan reformasi di Negeri Tirai Bambu. Akan tetapi, seruan itu tidak menawarkan langkah-langkah baru yang spesifik.
Hal itu dia sampaikan dalam pidato yang menandai 40 tahun liberalisasi pasar China yang membuatĀ pertumbuhan industri China melesat dan menjadikannya ekonomi terbesar kedua di dunia, Selasa (18/12/2018).
Dalam pidato berdurasi hampir 1,5 jam itu, Xi menyerukan dukungan ekonomi negara sambil juga mengarahkan pembangunan sektor swasta. Ia mengatakan China akan meningkatkan upaya pembukaan ekonomi dan meyakinkan pelaksanaan berbagai langkah reformasi penting.
"Kita harus tanpa ragu memperkuat pembangunan ekonomi negara sambil mendorong, mendukung, dan mengarahkan pembangunan ekonomi non-publik," kata Xi dalam pidatonya di Aula Rakyat di Beijing, dilansir dari Reuters.
"Pembukaan ekonomi membawa kemajuan sementara penutupan menyebabkan kemunduran," tambahnya.
"Setiap langkah reformasi dan pembukaan tidaklah mudah. Di masa depan, kita tidak akan terhindar dari segala macam risiko dan tantangan, dan bahkan badai menggelora yang tidak terbayangkan," ujarnya.
Hal itu ia sampaikan saat China tengah menjadi sorotan masyarakat dunia saat perseteruan dagangnya dengan Amerika Serikat (AS) mengguncang pasar global dan diperkirakan akan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi dunia.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus mendesak agar China mengubah praktik perdagangan yang ia sebut tidak adil, menghentikan pencurian hak kekayaan intelektual, dan melakukan reformasi ekonomi yang menyeluruh.
Kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia telah saling mengenakan bea masuk terhadap berbagai produk senilai miliaran dolar sejak awal tahun ini.
Trump dan Xi telah mencapaiĀ kesepakatan gencatan senjata selama 90 hari awal Desember lalu di mana AS setuju untuk tidak menaikkan bea impor bila isu-isu tersebut bisa diselesaikan China.
(miq) Next Article Buka Pameran Impor, Xi Jinping Akan Pidato Soal 'Free Trade'
Hal itu dia sampaikan dalam pidato yang menandai 40 tahun liberalisasi pasar China yang membuatĀ pertumbuhan industri China melesat dan menjadikannya ekonomi terbesar kedua di dunia, Selasa (18/12/2018).
Dalam pidato berdurasi hampir 1,5 jam itu, Xi menyerukan dukungan ekonomi negara sambil juga mengarahkan pembangunan sektor swasta. Ia mengatakan China akan meningkatkan upaya pembukaan ekonomi dan meyakinkan pelaksanaan berbagai langkah reformasi penting.
"Pembukaan ekonomi membawa kemajuan sementara penutupan menyebabkan kemunduran," tambahnya.
![]() |
"Setiap langkah reformasi dan pembukaan tidaklah mudah. Di masa depan, kita tidak akan terhindar dari segala macam risiko dan tantangan, dan bahkan badai menggelora yang tidak terbayangkan," ujarnya.
Hal itu ia sampaikan saat China tengah menjadi sorotan masyarakat dunia saat perseteruan dagangnya dengan Amerika Serikat (AS) mengguncang pasar global dan diperkirakan akan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi dunia.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus mendesak agar China mengubah praktik perdagangan yang ia sebut tidak adil, menghentikan pencurian hak kekayaan intelektual, dan melakukan reformasi ekonomi yang menyeluruh.
Kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia telah saling mengenakan bea masuk terhadap berbagai produk senilai miliaran dolar sejak awal tahun ini.
Trump dan Xi telah mencapaiĀ kesepakatan gencatan senjata selama 90 hari awal Desember lalu di mana AS setuju untuk tidak menaikkan bea impor bila isu-isu tersebut bisa diselesaikan China.
(miq) Next Article Buka Pameran Impor, Xi Jinping Akan Pidato Soal 'Free Trade'
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular