Shell Ikut Turunkan Harga BBM, Sisa Pertamina Masih Evaluasi

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
17 December 2018 14:47
Dirjen Migas sebut Shell sudah mulai turunkan harga BBM, sisa Pertamina
Foto: Infografis/Pertamax Naik/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia- Seiring penurunan harga minyak dunia yang cukup tajam beberapa bulan belakangan ini, Pemerintah meminta agar para badan usaha penjual BBM non-subsidi turut melakukan penyesuaian dengan menurunkan harga jual.

Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Djoko Siswanto menuturkan, saat ini Shell tercatat telah menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) non subsidi. Dengan penurunan harga jual BBM Shell, tersisa PT Pertamina (Persero) yang belum menurunkan harga.



Djoko menyebut, Shell telah menurunkan harga jual BBM non-subsidi mereka sejak 13 Desember lalu. Meski, yang baru diturunkan adalah harga BBM jenis Reguler atau Ron 90 (setara Pertalite). Ia pun tidak ingat besaran penurunan harga jual itu.

"13 Desember kalau nggak salah. Tapi turunnya berapa saya lupa," ujarnya kepada media ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (17/12/2018).

Menanggapi hal ini, Sekretaris Perusahaan PT Pertamina (Persero) Syahrial Mukhtar pun angkat bicara. Ia mengatakan, harga BBM saat ini sedang dievaluasi. Ia menuturkan, jika harga minyak terus bergerak seperti saat ini, perusahaan pasti akan melakukan penyesuaian, yang kemungkinan dilakukan di Januari mendatang.

"Ya kalau harganya begini terus ya nanti kita sesuaikan. Harga BBM itu kan kami evaluasi. Kami kan banyak urusannya, produknya banyak, ada PSO dan Non PSO. Nah ini masih kami kaji dulu perkembangan fluktuasi harga minyak yang di upstream," ujarnya kepada media ketika dijumpai di kesempatan yang sama.

Ia juga menjelaskan, perlu dipahami juga, harga di downstream itu tidak secara otomatis mengikuti harga di upstream, sebab basis yang dipakai BUMN migas ini adalah MOPS, bukan acuan WTI atau Brent. 

"Kan ada time lag-nya. Ini lagi kami review, kalau tiba-tiba naik lagi gimana. Ini kan kebijakan kita bagaimana menyikapi fluktuasi, perlu kajian-kajian. Butuh waktu dua minggu sampai sebulan kami bisa review itu," pungkas Syahrial.

Adapun, sesuai dengan arahan pemerintah untuk menurunkan harga jual BBM nonsubsidi seiring turunnya harga minyak dunia, ExxonMobil menurunkan harga jual BBM jenis Gasolin 92R atau setara Pertamax, di wilayah penyaluran Jawa Barat dan Banten. Penurunan tersebut menindaklanjuti permintaan dari pemerintah.

ExxonMobil menurunkan harga sebesar Rp 1.100 per liter. Sehingga, harga jual eceran Gasolin 92R per 12 Desember 2018 turun menjadi Rp 9.800 dari yang sebelumnya Rp 10.900 per liter.

Selain ExxonMobil, sebelumnya sudah tercatat badan usaha lainnya yang telah terlebih dahulu menurunkan harga yaitu Total, AKR, Vivo dan Garuda Mas. Total menurunkan harga BBM jenis Performance 92 dan Performance 95 mulai dari Rp200-Rp 250 per liter.

Performance 92 diturunkan menjadi sebesar Rp10.800 per liter dari bulan lalu sebesar Rp11.050 per liter. Harga Perfomance 95 sebesar Rp12.350 per liter, sebelumnya sebesar Rp12.550 per liter.

Sementara AKR telah menurunkan BBM jenis Akra 92 sebesar Rp 100 per liter dari Rp 9.800 ke Rp 9.700 per liter. Untuk Garuda Mas Energi, sudah menurunkan Rp 25 per liter dan Vivo hampir Rp 1.000 per liter.
(gus) Next Article Diam-Diam, SPBU Asing Ramai-Ramai Naikkan Harga Bensin RON 92

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular