
Exxonmobil Turunkan Harga BBM, Tinggal Shell dan Pertamina
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
13 December 2018 15:03

Jakarta, CNBC Indonesia- Sesuai dengan arahan pemerintah untuk menurunkan harga jual BBM nonsubsidi seiring turunnya harga minyak dunia, ExxonMobil menurunkan harga jual BBM jenis Gasolin 92R atau setara Pertamax, di wilayah penyaluran Jawa Barat dan Banten. Penurunan tersebut menindaklanjuti permintaan dari pemerintah.
Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan, sesuai laporan yang ia terima, ExxonMobil menurunkan harga sebesar Rp 1.100 per liter. Sehingga, harga jual eceran Gasolin 92R per 12 Desember 2018 turun menjadi Rp 9.800 dari yang sebelumnya Rp 10.900 per liter.
[Gambas:Video CNBC]
"Exxon sudah turunkan harga, yang belum tinggal Pertamina dan Shell," kata Djoko di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Adapun, selain ExxonMobil, sebelumnya sudah tercatat badan usaha lainnya yang telah terlebih dahulu menurunkan harga yaitu Total, AKR, Vivo dan Garuda Mas. TotalĀ menurunkan harga BBM jenis Performance 92 dan Performance 95 mulai dari Rp200-Rp 250 per liter.
Performance 92 diturunkan menjadi sebesar Rp10.800 per liter dari bulan lalu sebesar Rp11.050 per liter. Harga Perfomance 95 sebesar Rp12.350 per liter, sebelumnya sebesar Rp12.550 per liter.
Sementara AKR telah menurunkan BBM jenis Akra 92 sebesar Rp 100 per liter dari Rp 9.800 ke Rp 9.700 per liter. Untuk Garuda Mas Energi, sudah menurunkan Rp 25 per liter dan Vivo hampir Rp 1.000 per liter.
Sebelumnya, Djoko menyebutkan, PT Pertamina (Persero) paling tidak pada Januari 2019, perusahaan akan menurunkan harga jual BBM nonsubsidi mereka, sama seperti Shell dan ExxonMobil.
"Ya janjinya Januari lah harga nonsubsidinya turun," ujar Djoko kepada media ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Lebih lanjut, Djoko mengatakan, untuk melakukan perubahan harga jual BBM nonsubsidi tersebut, prosedurnya para badan usaha penjual BBM tersebut hanya perlu melakukan pelaporan kepada pemerintah. Namun, Djoko mengaku, sampai saat ini belum ada laporan dari Pertamina, dan lainnya.
Kendati demikian, Djoko mengaku sudah melakukan rapat dengan Pertamina untuk membahas hal tersebut, dan jika di Januari 2019 mendatang Pertamina belum juga menurunkan harga, Djoko mengstakan akan memanggil lagi BUMN migas tersebut.
"Kalau Januari belum turun, nanti kami panggil lagi," pungkasnya.
(gus) Next Article Harga Pertamax Cs Turun Rp 100-Rp 250/Liter, Ini Daftarnya!
Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan, sesuai laporan yang ia terima, ExxonMobil menurunkan harga sebesar Rp 1.100 per liter. Sehingga, harga jual eceran Gasolin 92R per 12 Desember 2018 turun menjadi Rp 9.800 dari yang sebelumnya Rp 10.900 per liter.
[Gambas:Video CNBC]
"Exxon sudah turunkan harga, yang belum tinggal Pertamina dan Shell," kata Djoko di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Adapun, selain ExxonMobil, sebelumnya sudah tercatat badan usaha lainnya yang telah terlebih dahulu menurunkan harga yaitu Total, AKR, Vivo dan Garuda Mas. TotalĀ menurunkan harga BBM jenis Performance 92 dan Performance 95 mulai dari Rp200-Rp 250 per liter.
Performance 92 diturunkan menjadi sebesar Rp10.800 per liter dari bulan lalu sebesar Rp11.050 per liter. Harga Perfomance 95 sebesar Rp12.350 per liter, sebelumnya sebesar Rp12.550 per liter.
![]() |
Sementara AKR telah menurunkan BBM jenis Akra 92 sebesar Rp 100 per liter dari Rp 9.800 ke Rp 9.700 per liter. Untuk Garuda Mas Energi, sudah menurunkan Rp 25 per liter dan Vivo hampir Rp 1.000 per liter.
Sebelumnya, Djoko menyebutkan, PT Pertamina (Persero) paling tidak pada Januari 2019, perusahaan akan menurunkan harga jual BBM nonsubsidi mereka, sama seperti Shell dan ExxonMobil.
"Ya janjinya Januari lah harga nonsubsidinya turun," ujar Djoko kepada media ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Lebih lanjut, Djoko mengatakan, untuk melakukan perubahan harga jual BBM nonsubsidi tersebut, prosedurnya para badan usaha penjual BBM tersebut hanya perlu melakukan pelaporan kepada pemerintah. Namun, Djoko mengaku, sampai saat ini belum ada laporan dari Pertamina, dan lainnya.
Kendati demikian, Djoko mengaku sudah melakukan rapat dengan Pertamina untuk membahas hal tersebut, dan jika di Januari 2019 mendatang Pertamina belum juga menurunkan harga, Djoko mengstakan akan memanggil lagi BUMN migas tersebut.
"Kalau Januari belum turun, nanti kami panggil lagi," pungkasnya.
(gus) Next Article Harga Pertamax Cs Turun Rp 100-Rp 250/Liter, Ini Daftarnya!
Most Popular