
Internasional
Brexit tak Akan Berdampak Serius pada Ekonomi Jerman
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
14 December 2018 12:21

Berlin, CNBC Indonesia - Keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) atau Brexit akan memukul beberapa bisnis Jerman lebih keras daripada yang lain. Namun, hal itu seharusnya tidak memiliki dampak serius terhadap ekonomi negara itu secara keseluruhan, kata kepala organisasi pengusaha Jerman BDA, Jumat (14/12/18).
Presiden BDA Ingo Kramer mengatakan kepada surat kabar Augsburger Allgemeine bahwa ia memperkirakan perekonomian terbesar di Eropa itu akan mampu mengatasi masa transisi karena Inggris hanyalah salah satu dari beberapa mitra dagang yang penting.
"Tentu Brexit akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Jerman, terutama beberapa perusahaan individual, tetapi itu tidak akan berdampak serius pada ekonomi secara keseluruhan," katanya, dilansir dari Reuters.
Kramer mengutip perkiraan pertumbuhan ekonomi Jerman sekitar 1,5% pada 2019, tetapi mengatakan ada tanda-tanda momentum ekonomi positif Jerman dalam beberapa tahun terakhir akan surut.
Keluarnya Inggris dari Uni Eropa, perubahan terbesar dalam perdagangan dan kebijakan luar negeri selama lebih dari 40 tahun, telah menjadi masalah yang makin rumit menyusul terpecahnya Partai Konservatif, Majelis Rendah, dan negara itu sendiri.
Perdana Menteri Inggris Theresa May pekan ini selamat dari upaya untuk melengserkannya dari jabatan, tetapi mengatakan ia tidak berharap untuk mendapatkan terobosan yang cepat dalam pembicaraan Brexit yang akan memungkinkan dia untuk mempercepat kesepakatan pemisahannya melalui parlemen.
Kramer juga menggarisbawahi pentingnya migrasi untuk ekonomi Jerman, dan mengatakan Jerman bisa menghadapi penurunan ekonomi seperti yang terlihat pada 1990-an jika menutup pintu bagi para migran.
Dia mengatakan hampir 400.000 dari sekitar 1 juta migran yang datang ke Jerman sejak 2015 sekarang memiliki tempat dalam program pelatihan atau pekerjaan dan telah ikut berperan dalam masyarakat Jerman. Hal ini memvalidasi prediksi Kanselir Angela Merkel yang optimistis akan dapat mengelolanya.
"Merkel benar dengan pernyataannya. Ya, kami akan mengelola integrasi [imigran]," kata Kramer. "Saya terkejut bahwa itu terjadi sangat cepat. Tetapi para pengusaha melakukannya. Terutama bisnis menengah kami yang mencari pekerja."
(prm) Next Article Mengukur Dampak Brexit & Corona bagi Ekonomi RI
Presiden BDA Ingo Kramer mengatakan kepada surat kabar Augsburger Allgemeine bahwa ia memperkirakan perekonomian terbesar di Eropa itu akan mampu mengatasi masa transisi karena Inggris hanyalah salah satu dari beberapa mitra dagang yang penting.
"Tentu Brexit akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Jerman, terutama beberapa perusahaan individual, tetapi itu tidak akan berdampak serius pada ekonomi secara keseluruhan," katanya, dilansir dari Reuters.
Keluarnya Inggris dari Uni Eropa, perubahan terbesar dalam perdagangan dan kebijakan luar negeri selama lebih dari 40 tahun, telah menjadi masalah yang makin rumit menyusul terpecahnya Partai Konservatif, Majelis Rendah, dan negara itu sendiri.
![]() |
Perdana Menteri Inggris Theresa May pekan ini selamat dari upaya untuk melengserkannya dari jabatan, tetapi mengatakan ia tidak berharap untuk mendapatkan terobosan yang cepat dalam pembicaraan Brexit yang akan memungkinkan dia untuk mempercepat kesepakatan pemisahannya melalui parlemen.
Kramer juga menggarisbawahi pentingnya migrasi untuk ekonomi Jerman, dan mengatakan Jerman bisa menghadapi penurunan ekonomi seperti yang terlihat pada 1990-an jika menutup pintu bagi para migran.
Dia mengatakan hampir 400.000 dari sekitar 1 juta migran yang datang ke Jerman sejak 2015 sekarang memiliki tempat dalam program pelatihan atau pekerjaan dan telah ikut berperan dalam masyarakat Jerman. Hal ini memvalidasi prediksi Kanselir Angela Merkel yang optimistis akan dapat mengelolanya.
"Merkel benar dengan pernyataannya. Ya, kami akan mengelola integrasi [imigran]," kata Kramer. "Saya terkejut bahwa itu terjadi sangat cepat. Tetapi para pengusaha melakukannya. Terutama bisnis menengah kami yang mencari pekerja."
(prm) Next Article Mengukur Dampak Brexit & Corona bagi Ekonomi RI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular