Naik Kereta Cepat, Jakarta-Surabaya Cuma 5,5 Jam

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
13 December 2018 16:46
Nilai proyek kereta api cepat Jakarta-Surabaya maksimal Rp 60 triliun.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah melewati fase pra-studi kelayakan (feasibility study), kini proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya melangkah ke tahap studi kelayakan.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan, tahap studi kelayakan bisa memakan waktu hingga satu tahun.

"Tahap pra studi kelayakan telah selesai dilakukan. Tahap selanjutnya yaitu studi kelayakan yang diperkirakan memakan waktu hingga 1 tahun lebih. Setelah studi kelayakan dilakukan, diharapkan pembangunannya segera terealisasi," ujar Zulfikri kepada media saat dijumpai di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (13/12/2018).

Lebih lanjut, Zulfikri menambahkan, pihaknya menunggu studi kelayakan yang akan dilakukan oleh Jepang. Menurutnya, lamanya proses persiapan pembangunan kereta tersebut lantaran nilai investasi yang terlalu tinggi.

Oleh sebab itu, pemerintah meminta Jepang untuk menekan angka investasi dengan menggunakan komponen di dalam negeri.

"Jakarta-Surabaya lama karena investasi Rp 60 triliun. Pak Menteri (Budi Karya Sumadi) minta tidak lebih dari Rp 60 triliun. Sekarang mereka sedang hitung. Sudah dipersyaratkan TKDN maksimal, bisa diberdayakan INKA produk dalam negeri," jelas Zulfikri.


Adapun, pemerintah juga membuka peluang skema pendanaannya menggunakan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Nantinya, waktu tempuh Jakarta-Surabaya dan sebaliknya hanya 5,5 jam. Ini sudah masuk tahap berikutnya. Ada komponen PPP (public private partnership), nanti kalau KPBU bisa masuk ya masuk," ujarnya.

Sementara itu jika menggunakan kereta konvensional, waktu tempuh Jakarta-Surabaya bisa mencapai 12-13 jam. 


Di samping Jakarta-Surabaya, pemerintah juga tengah mendorong proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, yang diakui Zulfikri memang pengerjaannya cukup lambat.

"KCIC (Jakarta-Bandung) jalan terus walaupun lambat tetapi ada progresnya. Sampai saat ini sekitar 85% penguasaan lahan, tapi membangunnya kan perlu benar-benar clear karena menerus. Beberapa section sudah mulai dibangun kan, di tol Cileunyi kalau tidak salah sudah ada peer-peernya," pungkas Zulfikri.
(ray) Next Article Kereta Cepat JKT-BDG Jadi Nyambung ke Surabaya Gak Sih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular