Kereta Cepat JKT-BDG Jadi Nyambung ke Surabaya Gak Sih?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
03 September 2020 08:51
kereta cepat
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Wacana melanjutkan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) sampai ke Surabaya kembali mencuat.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra buka-bukaan soal keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diperpanjang hingga Surabaya.

"Itu kan arahan dari Presiden [proyek kereta cepat JKT-BDG dilanjutkan ke Surabaya] kan harus diimplementasikan oleh level menteri dulu," kata Chandra kepada wartawan saat ditemui di Casting Yard #1 proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KM29, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/9/2020).

"Kita memang di sini namanya membuat hal baru. Jadi banyak sekali kondisi yang belum disiapkan seperti peraturan-peraturan seperti peraturan di Perhubungan [Kementerian Perhubungan] juga belum ada. Jadi harapannya kita selesaikan ini, peraturannya untuk kereta cepat sudah ada di sana."

Menurut dia, proyek itu juga perlu didukung dengan masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Sebab, lazimnya dalam bisnis kereta, pembebasan lahan dan prasarana oleh pemerintah. Sedangkan PT KAI (Persero) melakukan pengadaan kereta.

Chandra mengungkapkan, proyek kereta cepat mengubah skema business as usual. Sebagai contoh, aset tanah di pinggir jalan tol Jakarta-Cikampek.

"Kita sewanya bukan ke Jasa Marga lho tapi ke negara. Ini barang milik negara itu juga aturannya. Kalau biasanya oleh pemerintah tidak ada sewanya, tapi kalau kepada kami investor kok jadi ada sewanya. Jadi yang kadang-kadang kami lihat ini kan investor membawa dana, ya tolong di-support jugalah jangan sampai iklimnya sudah bawa modal tetapi support-nya kurang," ujar Chandra.

"Kalau pemerintah bangun biayanya satu, kalau swasta kenapa harus mahal, ini kan juga penugasan dari negara harusnya equal-lah. Itu yang harus kita beresin dulu sebelum kita berjalan ke sana. Yang terpenting kalau bangun itu kan pendanaan ya itu nanti kita diskusikan lagi dengan partner-partner kita," lanjutnya.

Chandra mengungkapkan, yang krusial saat ini adalah menuntaskan dan mengoperasikan kereta cepat JKT-BDG. Hal itu merupakan fokus utama dari PT KCIC. Sementara kebijakan memperpanjang rute hingga ke Surabaya sudah masuk ke dalam kebijakan tingkat menteri.

"Kami menunggu arahan dari sana. Kalau dari sisi kami, menyiapkan Jakarta-Bandung selesai beroperasi, standar-standarnya sesuai ada Indonesia punya standar yang digunakan di sini."

"Jadi mau disambung ke Surabaya pun standarnya sudah ada jadi kita di sana tidak nabrak-nabrak masalah ya. Harapannya di sana harusnya lebih mulus lagi," kata Chandra.

Rencana Kemenhub

Sementara itu, pemerintah terus menggenjot proyek infrastruktur di tahun 2021 mendatang. Sektor perkeretaapian juga bakal jor-joran menggarap sejumlah proyek seperti kereta cepat hingga LRT.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, proyek infrastruktur perkeretaapian diprioritaskan untuk mendukung ekonomi pelayanan dasar. Di 2021 mendatang, ada proyek yang merupakan lanjutan dari sebelumnya, ada pula yang baru.

"Salah satu yang paling besar adalah kereta api Makassar - Pare-pare pare, kita harapkan tahun depan sudah beroperasi," kata Budi Karya Sumadi dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Rabu (2/8/20).

Selain itu, dalam bahan paparannya di hadapan legislator, tercantum pula proyek Kereta Api Kecepatan Tinggi Pulau Jawa. Proyek tersebut meliputi kereta Jakarta - Semarang dan Jakarta -Bandung.

Dalam dokumen tersebut, tertulis bahwa proyek tersebut masuk dalam proyek prioritas strategi (major project) infrastruktur tahun 2020-2024 bidang perkeretaapian. Hanya saja, Budi Karya Sumadi tak menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Selanjutnya, Budi Karya menjelaskan mengenai rencana pembangunan infrastruktur kereta perkotaan. Terdapat 6 wilayah metropolitan yang bakal dikembangkan sistem angkutan umum massalnya dengan moda kereta api.

"Di perkotaan, kami pikirkan angkutan massal untuk di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, Semarang dan beberapa kota lainnya," kata Budi Karya.

Selengkapnya, berikut rincian rencana Sistem Angkutan Umum Massal Perkotaan di 6 wilayah Metropolitan:

METROPOLITAN JAKARTA

1. Pengembangan Angkutan Umum Massal Perkotaan Berbasis Rel:

- MRT Utara - Selatan Tahap II

- LRT Jabodebek Tahap II (Cibubur-Bogor)

- Penyiapan MRT Timur - Barat

- Penyiapan Elevated Loopline

- Penyelesaian jalur ganda Manggarai-Jatinegara-Bekasi dan Elektrifikasi Manggarai-Bekasi-Cikarang

2. Pembangunan Perkeretaapian Jabodetabek

METROPOLITAN SURABAYA

1. Pengembangan Angkutan Umum Massal Perkotaan Rel

2. Penyiapan LRT

3. Pengembangan Kereta Api Komuter Metropolitan Surabaya

METROPOLITAN MEDAN

1. Pengembangan/Peningkatan Jalur KA Komuter (Medan-Binjai)

2. Pengembangan Angkutan Umum Massal Perkotaan Berbasis Rel

3. Penyiapan LRT Utara - Selatan

METROPOLITAN BANDUNG

1. Pengembangan Angkutan Umum Massal Perkotaan Rel

2. Penyiapan LRT

3. Pembangunan Jalur Ganda dan Elektrifikasi Kiaracondong-Cicalengka

METROPOLITAN SEMARANG

1. Pengembangan Angkutan Umum Massal Perkotaan Berbasis Rel

2. Penyiapan LRT Utara - Selatan

METROPOLITAN MAKASSAR

1. Pengembangan Angkutan Umum Massal Perkotaan Berbasis Rel

2. Penyiapan KA Perkotaan


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article KA Cepat JKT-BDG Diperpanjang Surabaya, Jepang Bakal Masuk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular