
Tahun Politik, Konsumsi Listrik Bisa Naik 5%
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
11 December 2018 12:05

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan, pertumbuhan pemakaian listrik di tahun ini mungkin di kisaran 5%. Hal ini tidak terlepas dari faktor politis pemilu.
Namun, lanjut Sofyan, terjadi peningkatan pesat dari pemakaian listrik industri, tetapi, pertumbuhan pemakaian listrik rumah tangga tercatat melambat. Namun, sofyan mengaku tidak ingat detil besaran pertumbuhannya.
"Belakangan ini, banyak peningkatan pemakaian di sektor industri, pertumbuhannya signifikan, kan tidak ada berita pabrik tutup PHK orang, bangun smelter tetap jalan, industri meningkat. Tetapi memang pemakaian rumah tangga tumbuh melambat," jelas Sofyan kepada media ketima dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (10/12/2018) malam.
Kendati demikian, menurut perhitungannya, pemakaian listrik bisa meningkat signifikan setelah periode pemilu berakhir. Ia menilai, tumbuhnya bisa lebih dari 5%.
"Habis pemilu pikir bisa tumbuh lebih dari tahun ini, setelah April kan sudah lepas tegangnya. Bohong lah kalau pemilu tidak memengaruhi (pertumbuhan)," kata Sofyan.
Adapun, sebelumnya, PT PLN (Persero) juga berencana untuk mengimplementasikan pembebasan biaya bagi pelanggan yang ingin menambah daya listrik mereka, mulai Januari 2019 mendatang.
Sofyan menuturkan, perusahaan telah mendapatkan izin dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan untuk merealisasikan rencana tersebut. Saat ini prosesnya, lanjut Sofyan, tinggal mengurus urusan legalitasnya.
"Tambah daya bisa kena biaya sampai Rp 3,8 juta, nah sekarang gratis. Tidak perlu bayar lagi itu yang Rp 3,8 juta," pungkasnya.
(gus) Next Article PLN Belum Terima Informasi Status Sofyan Basir dari KPK
Namun, lanjut Sofyan, terjadi peningkatan pesat dari pemakaian listrik industri, tetapi, pertumbuhan pemakaian listrik rumah tangga tercatat melambat. Namun, sofyan mengaku tidak ingat detil besaran pertumbuhannya.
Kendati demikian, menurut perhitungannya, pemakaian listrik bisa meningkat signifikan setelah periode pemilu berakhir. Ia menilai, tumbuhnya bisa lebih dari 5%.
"Habis pemilu pikir bisa tumbuh lebih dari tahun ini, setelah April kan sudah lepas tegangnya. Bohong lah kalau pemilu tidak memengaruhi (pertumbuhan)," kata Sofyan.
Adapun, sebelumnya, PT PLN (Persero) juga berencana untuk mengimplementasikan pembebasan biaya bagi pelanggan yang ingin menambah daya listrik mereka, mulai Januari 2019 mendatang.
Sofyan menuturkan, perusahaan telah mendapatkan izin dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan untuk merealisasikan rencana tersebut. Saat ini prosesnya, lanjut Sofyan, tinggal mengurus urusan legalitasnya.
"Tambah daya bisa kena biaya sampai Rp 3,8 juta, nah sekarang gratis. Tidak perlu bayar lagi itu yang Rp 3,8 juta," pungkasnya.
(gus) Next Article PLN Belum Terima Informasi Status Sofyan Basir dari KPK
Most Popular