
Bukan Pom Bensin Lagi, Pertamina Sibuk Bangun Pom Listrik
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
10 December 2018 20:07

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) telah meluncurkan Green Energy Station (GES) yang merupakan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) pertama dari BUMN migas tersebut. GES berfungsi sebagai sarana pengisian daya untuk kendaraan listrik yang akan menjadi kendaraan di masa depan.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, GES memiliki tiga konsep utama. Konsep Pertama, Konsep Green yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di area SPBU yang dimiliki. Kedua, Konsep Future yang memiliki EV Charging Station. Serta ketiga, Konsep Digital yaitu MyPertamina yang menjadikan pembayaran di SPBU cashless serta adanya self-service.
Pilot project GES dipasang di SPBU telah terpasang di SPBU COCO Pertamina 31.12.902 yang terletak di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Di SPBU ini sudah terpasang empat unit charging station dengan dua unit merupakan tipe fast charging yang mampu mengisi penuh baterai kendaraan listrik dalam waktu kurang dari 15 menit dan dua unit lainnya merupakan tipe normal charging.
"Kedepan GES diproyeksikan akan menjadi tempat untuk pengisian baterai EV serta tempat untuk swapping baterai yang didedikasikan untuk sepeda motor listrik kecil. Saat ini Pertamina telah bekerjasama denga GESITS untuk pengembangan motor listrik," ujar Nicke.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengapresiasi langkah Pertamina ini. Ia berharap ke depannya seluruh SPBU Pertamina juga bisa menggunakan solar panel untuk penerangan.
"Kami mengucapkan selamat atas inisiatif baru dari Pertamina untuk menerapkan energi baru terbarukan di kegiatan usaha pertamina. Diharapkan ke depannya, SPLU fast charging kalau bisa dicari yang pengisiannya kurang dari 10 menit, jadi orang tidak kelamaan menunggu," ujar Jonan ketika dijumpai dalam peresmian GES di Jakarta, Senin (10/12/2018).
Jonan menjelaskan, beralihnya dunia otomotif global dari Internal Combustion Engine (ICE) ke Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Electric Vehicles (EV), diprediksi akan mengakibatkan pengisian baterai kendaran jenis PHEV dan EV akan menjadi substitusi bagi pengisian fuel (bahan bakar minyak/BBM) kendaraan yang saat ini merupakan bisnis Pertamina.
Di masa mendatang, Jonan mengatakan, mobil listrik akan bersaing dengan kendaraan combustion engine. "Mobil listrik akan menjadi masa depan dunia, energi yang lebih ramah lingkungan," imbuhnya.
Jonan menambahkan, kehadiran SPLU menjadi salah satu faktor paling penting dalam menunjang keberlangsungan kendaraan listrik di Indonesia. Secara umum, proyek kendaraan listrik bertujuan meningkatkan ketahanan energi nasional energi nasional dengan menerapkan empat prinsip, yaitu Availability, Accessibility, Affordability, dan Accessibility.
SPLU Kedua Hadir Tahun Depan
Setelah mendirikan pom listrik di SPBU Kuningan, PT Pertamina (Persero) berencana untuk mengembangkan stasiun pengisian listrik atau SPLU lagi di awal 2019, yang letaknya ada di wilayah Pakubuwono, Jakarta Selatan.
"Rencana kami akan buat itu (SPLU) di 2019. Jadi modelnya SPBU, penekanan untuk listrik SPLU," ujar Direktur Utama PT Pertamina Ritel Sofyan Yusuf, di SPBU Pertamina Kuningan, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Namun, dirinya masih enggan menyebutkan berapa uang yang mesti digelontorkan oleh perusahaan untuk menyediakan SPLU di Pakubowono tersebut. Ia hanya mengatakan, SPLU akan ditender dalam waktu dekat.
Nantinya, lanjut Sofyan, listrik yang dijual Pertamina berasal dari berbagai sumber. Bisa dari listrik sendiri, bisa melalui panel surya, atau dari PT PLN (Persero). "Belum tentu, ini aja kan nggak semua dapat. Kalau kaya gini PLN juga hybrid pakaian meteran, kalau kelebihan ya nanti saya ekspor, kalau kurang nanti diimpor," tutupnya.
(gus) Next Article Jakarta Ada Pom Listrik, Isi Daya Mobil Tesla Cuma 15 Menit
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, GES memiliki tiga konsep utama. Konsep Pertama, Konsep Green yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di area SPBU yang dimiliki. Kedua, Konsep Future yang memiliki EV Charging Station. Serta ketiga, Konsep Digital yaitu MyPertamina yang menjadikan pembayaran di SPBU cashless serta adanya self-service.
"Kedepan GES diproyeksikan akan menjadi tempat untuk pengisian baterai EV serta tempat untuk swapping baterai yang didedikasikan untuk sepeda motor listrik kecil. Saat ini Pertamina telah bekerjasama denga GESITS untuk pengembangan motor listrik," ujar Nicke.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengapresiasi langkah Pertamina ini. Ia berharap ke depannya seluruh SPBU Pertamina juga bisa menggunakan solar panel untuk penerangan.
"Kami mengucapkan selamat atas inisiatif baru dari Pertamina untuk menerapkan energi baru terbarukan di kegiatan usaha pertamina. Diharapkan ke depannya, SPLU fast charging kalau bisa dicari yang pengisiannya kurang dari 10 menit, jadi orang tidak kelamaan menunggu," ujar Jonan ketika dijumpai dalam peresmian GES di Jakarta, Senin (10/12/2018).
![]() |
Jonan menjelaskan, beralihnya dunia otomotif global dari Internal Combustion Engine (ICE) ke Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Electric Vehicles (EV), diprediksi akan mengakibatkan pengisian baterai kendaran jenis PHEV dan EV akan menjadi substitusi bagi pengisian fuel (bahan bakar minyak/BBM) kendaraan yang saat ini merupakan bisnis Pertamina.
Di masa mendatang, Jonan mengatakan, mobil listrik akan bersaing dengan kendaraan combustion engine. "Mobil listrik akan menjadi masa depan dunia, energi yang lebih ramah lingkungan," imbuhnya.
![]() |
Jonan menambahkan, kehadiran SPLU menjadi salah satu faktor paling penting dalam menunjang keberlangsungan kendaraan listrik di Indonesia. Secara umum, proyek kendaraan listrik bertujuan meningkatkan ketahanan energi nasional energi nasional dengan menerapkan empat prinsip, yaitu Availability, Accessibility, Affordability, dan Accessibility.
SPLU Kedua Hadir Tahun Depan
Setelah mendirikan pom listrik di SPBU Kuningan, PT Pertamina (Persero) berencana untuk mengembangkan stasiun pengisian listrik atau SPLU lagi di awal 2019, yang letaknya ada di wilayah Pakubuwono, Jakarta Selatan.
"Rencana kami akan buat itu (SPLU) di 2019. Jadi modelnya SPBU, penekanan untuk listrik SPLU," ujar Direktur Utama PT Pertamina Ritel Sofyan Yusuf, di SPBU Pertamina Kuningan, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Namun, dirinya masih enggan menyebutkan berapa uang yang mesti digelontorkan oleh perusahaan untuk menyediakan SPLU di Pakubowono tersebut. Ia hanya mengatakan, SPLU akan ditender dalam waktu dekat.
Nantinya, lanjut Sofyan, listrik yang dijual Pertamina berasal dari berbagai sumber. Bisa dari listrik sendiri, bisa melalui panel surya, atau dari PT PLN (Persero). "Belum tentu, ini aja kan nggak semua dapat. Kalau kaya gini PLN juga hybrid pakaian meteran, kalau kelebihan ya nanti saya ekspor, kalau kurang nanti diimpor," tutupnya.
(gus) Next Article Jakarta Ada Pom Listrik, Isi Daya Mobil Tesla Cuma 15 Menit
Most Popular