
Ribut-ribut Soal Pembangunan Tanpa Utang Prabowo vs Jokowi
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
11 December 2018 08:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Mendekati tahun politik, ketegangan antara dua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden semakin terasa. Sindir-menyindir dan adu argumen terkait program ke depan pun semakin marak, baik melalui segmen debat di berbagai acara televisi, maupun melalui akun media sosial.
Mulai dari persoalan harga pangan, kesejahteraan, perekonomian, hingga pembangunan infrastruktur, menjadi topik pilihan kedua kubu untuk saling menunjukkan keunggulan program masing-masing.
Belum lama ini, Prabowo Subianto dalam akun Twitter pribadinya berandai-andai terkait membangun negara tanpa mengandalkan utang luar negeri.
"Negara yang bisa memiliki pembangunan infrastruktur demi menunjang ekonomi di desa-desa tanpa bergantung oleh utang luar negeri. Jika itu terjadi, bukan tidak mungkin hasil produksi kita akan meningkat," tulis Prabowo yang diunggah, Minggu (9/12/2018).
Tentu saja apa yang ditulis calon presiden nomor urut dua ini, memantik banyak komentar dari berbagai kalangan. Tak sedikit khalayak yang mengartikan tulisan Prabowo menyindir kubu oposisinya, yakni Presiden Joko Widodo.
Para menteri pun turut memberi tanggapan mereka terkait tulisan Prabowo.
Ditemui di kantornya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan bahwa tulisan Prabowo tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, lebih dari setengah anggaran pembangunan infrastruktur, berasal dari pihak swasta.
"Udahlah, 'kan gini; infrastruktur itu bentuknya bukan utang. Dia investasi, swastanya. Jadi kalau kamu lihat proyek strategis nasional, mungkin APBN-nya [Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara] cuma 10%-11%, yang dari BUMN [Badan Usaha Milik Negara] -BUMD [Badan Usaha Milik Daerah] 36%, swasta 51%," jelas Darmin, Senin (10/12/2018).
"Jadi ya, itu bukan utang. Dia [swasta] investasi, dia ambil risiko di situ. Kalau sukses dia untung, kalau kurang sukses ya untungnya sedikit. Kita tidak minjam, dia investasi di kita," sambungnya.
Tidak jauh berbeda dengan penjelasan Darmin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Jokowi juga memiliki concern yang sama, yaitu untuk menekan utang dan tentu saja mengelola keuangan negara secara bertanggung jawab dan transparan.
"Presiden Jokowi punya komitmen itu, makanya defisit kita makin diturunkan, primary balance kita nol, dan kalau Pak Prabowo sebagai kontestan punya komitmen seperti itu berarti makin meningkatkan confidence ekonomi Indonesia," kata Sri Mulyani usai memberikan pemaparan dalam Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Senin.
Kedua kubu tentu berlomba untuk memenangkan hati dan suara masyarakat. Namun, pada akhirnya masyarakatlah yang menentukan siapa pasangan calon presiden dan wakil presiden yang dipercaya mengemban tugas mulia untuk periode kepemimpinan 2019-2024.
(prm) Next Article Pembelaan Tim Jokowi Soal Kritik Utang Prabowo-Sandi
Mulai dari persoalan harga pangan, kesejahteraan, perekonomian, hingga pembangunan infrastruktur, menjadi topik pilihan kedua kubu untuk saling menunjukkan keunggulan program masing-masing.
Belum lama ini, Prabowo Subianto dalam akun Twitter pribadinya berandai-andai terkait membangun negara tanpa mengandalkan utang luar negeri.
Tentu saja apa yang ditulis calon presiden nomor urut dua ini, memantik banyak komentar dari berbagai kalangan. Tak sedikit khalayak yang mengartikan tulisan Prabowo menyindir kubu oposisinya, yakni Presiden Joko Widodo.
Para menteri pun turut memberi tanggapan mereka terkait tulisan Prabowo.
![]() |
"Udahlah, 'kan gini; infrastruktur itu bentuknya bukan utang. Dia investasi, swastanya. Jadi kalau kamu lihat proyek strategis nasional, mungkin APBN-nya [Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara] cuma 10%-11%, yang dari BUMN [Badan Usaha Milik Negara] -BUMD [Badan Usaha Milik Daerah] 36%, swasta 51%," jelas Darmin, Senin (10/12/2018).
"Jadi ya, itu bukan utang. Dia [swasta] investasi, dia ambil risiko di situ. Kalau sukses dia untung, kalau kurang sukses ya untungnya sedikit. Kita tidak minjam, dia investasi di kita," sambungnya.
Tidak jauh berbeda dengan penjelasan Darmin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Jokowi juga memiliki concern yang sama, yaitu untuk menekan utang dan tentu saja mengelola keuangan negara secara bertanggung jawab dan transparan.
"Presiden Jokowi punya komitmen itu, makanya defisit kita makin diturunkan, primary balance kita nol, dan kalau Pak Prabowo sebagai kontestan punya komitmen seperti itu berarti makin meningkatkan confidence ekonomi Indonesia," kata Sri Mulyani usai memberikan pemaparan dalam Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Senin.
Kedua kubu tentu berlomba untuk memenangkan hati dan suara masyarakat. Namun, pada akhirnya masyarakatlah yang menentukan siapa pasangan calon presiden dan wakil presiden yang dipercaya mengemban tugas mulia untuk periode kepemimpinan 2019-2024.
(prm) Next Article Pembelaan Tim Jokowi Soal Kritik Utang Prabowo-Sandi
Most Popular