
Sri Mulyani, Prabowo-Sandi & Bangun Infrastruktur Tanpa Utang
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
10 December 2018 12:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno sempat berjanji jika dia dan pasangannya Prabowo Subianto terpilih akan meneruskan pembangunan infrastruktur. Tetapi bedanya dengan pemerintah saat ini, dia berjanji tidak akan berutang.
Apa komentar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi janji Prabowo-Sandiaga tersebut?
Usai menjadi Keynote Speech Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Senin (10/12/2018), Sri Mulyani mengatakan jika memang pemerintah saat ini di bawah kendali Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin memperkecil utang.
"Ya pertama kita hadir bahwa concern mengenai utang selalu disampaikan, karena itu berarti kita menjamin Indonesia memiliki perekonomian dan keuangan negara yang sehat, di mana utang makin kecil," ungkap Sri Mulyani.
"Itu saya sangat menghargai. Presiden Jokowi punya komitmen itu, makanya defisit kita makin diturunkan, primary balance kita nol, dan kalau Pak Prabowo sebagai kontestan punya komitmen seperti itu berarti makin meningkatkan confidence ekonomi Indonesia," tutur Sri Mulyani lebih jauh.
Sebelumnya, menurut Sandiaga banyak cara yang bisa dilakukan dalam membangun infrastruktur. Seperti mendorong kerjasama dengan pihak swasta hingga meningkatkan pendapatan dari sisi penerimaan pajak.
Sri Mulyani pun menjawab lebih jauh soal hal tersebut. Di mana mendorong kerja sama dengan pihak swasta yang telah dilakukan.
"Mengenai pembangunan infrastruktur yang menggunakan berbagai mekanisme, kita sudah lakukan beberapa hal. Apakah pure APBN, apakah APBN dengan APBD, DAK [Dana Alokasi Khusus] fisik, kita juga menggunakan KPBU [Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha] bahkan Bappenas punya PINA [Pembiayaan Infrastruktur Non-APBN]," paparnya.
Menurutnya, kerja sama tersebut nantinya memang tidak menimbulkan utang secara khusus. Adapun, jika infrastruktur yang sudah jalan nantinya pun bisa disekuritisasi.
"Itu berarti kita bisa mendapatkan dana baru, sekarang yang sudah dilakukan bersama-sama OJK, sehingga BUMN, atau Pemda kalau memiliki infrastruktur bagus, bisa dibawa ke Pasar Modal," kata Sri Mulyani.
(dru/dru) Next Article Data PDB Kuartal II-2020 Versi Sri Mulyani: Bisa Minus 5,08%
Apa komentar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi janji Prabowo-Sandiaga tersebut?
Usai menjadi Keynote Speech Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Senin (10/12/2018), Sri Mulyani mengatakan jika memang pemerintah saat ini di bawah kendali Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin memperkecil utang.
![]() |
"Ya pertama kita hadir bahwa concern mengenai utang selalu disampaikan, karena itu berarti kita menjamin Indonesia memiliki perekonomian dan keuangan negara yang sehat, di mana utang makin kecil," ungkap Sri Mulyani.
"Itu saya sangat menghargai. Presiden Jokowi punya komitmen itu, makanya defisit kita makin diturunkan, primary balance kita nol, dan kalau Pak Prabowo sebagai kontestan punya komitmen seperti itu berarti makin meningkatkan confidence ekonomi Indonesia," tutur Sri Mulyani lebih jauh.
Sebelumnya, menurut Sandiaga banyak cara yang bisa dilakukan dalam membangun infrastruktur. Seperti mendorong kerjasama dengan pihak swasta hingga meningkatkan pendapatan dari sisi penerimaan pajak.
Sri Mulyani pun menjawab lebih jauh soal hal tersebut. Di mana mendorong kerja sama dengan pihak swasta yang telah dilakukan.
"Mengenai pembangunan infrastruktur yang menggunakan berbagai mekanisme, kita sudah lakukan beberapa hal. Apakah pure APBN, apakah APBN dengan APBD, DAK [Dana Alokasi Khusus] fisik, kita juga menggunakan KPBU [Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha] bahkan Bappenas punya PINA [Pembiayaan Infrastruktur Non-APBN]," paparnya.
![]() |
Menurutnya, kerja sama tersebut nantinya memang tidak menimbulkan utang secara khusus. Adapun, jika infrastruktur yang sudah jalan nantinya pun bisa disekuritisasi.
"Itu berarti kita bisa mendapatkan dana baru, sekarang yang sudah dilakukan bersama-sama OJK, sehingga BUMN, atau Pemda kalau memiliki infrastruktur bagus, bisa dibawa ke Pasar Modal," kata Sri Mulyani.
(dru/dru) Next Article Data PDB Kuartal II-2020 Versi Sri Mulyani: Bisa Minus 5,08%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular