
Pengakuan Sri Mulyani: Ekonomi RI Ternyata Tumbuh Tak Merata
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
10 December 2018 11:15

Jakarta, CNBC Indonesia -
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dalam 5 tahun terakhir tumbuh rata-rata 5% per tahun ternyata masih memiliki kelemahan. Yaitu, pertumbuhannya tidak merata terjadi di setiap provinsi.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Keynote Speech Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Senin (10/12/2018).
"PDB (pertumbuhan ekonomi) masih belum merata, di Pulau Jawa 5,7% angkanya lebih di atas rata-rata nasional. Pulau lain yang di atas rata-rata nasional seperti Sulawesi 6,7% dan Papua serta Maluku karena pembangunan infrastruktur. Tapi Sumatera, Kalimantan, masih di bawah rata-rata karena tergantung oleh komoditas," ungkap Sri Mulyani.
Sri Mulyani melanjutkan, Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) juga terganggu karena ada bencana. Seharusnya, menurut Sri Mulyani jika pertumbuhan ekonomi rata-rata di angka 5% maka pertumbuhan ekonomi di daerah harus minimal 5%.
"Masing-masing daerah bisa tumbuh minimal 5% atau di atas 5% sehingga bisa dirasakan oleh nasional dampak dari pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
"Ada memang yang pertumbuhan ekonomi sebuah daerah yang tergantung Komoditas. Kalau tergantung komoditas adalah bagaimana caranya Kepala Daerah bisa bangun diversifikasi ekonomi. Cetak lebih banyak investasi agar punya daya tahan," imbuh Sri Mulyani.
(dru/dru) Next Article Momen Sri Mulyani Pimpin Serah Terima Jenazah JB Sumarlin
Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Keynote Speech Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Senin (10/12/2018).
"PDB (pertumbuhan ekonomi) masih belum merata, di Pulau Jawa 5,7% angkanya lebih di atas rata-rata nasional. Pulau lain yang di atas rata-rata nasional seperti Sulawesi 6,7% dan Papua serta Maluku karena pembangunan infrastruktur. Tapi Sumatera, Kalimantan, masih di bawah rata-rata karena tergantung oleh komoditas," ungkap Sri Mulyani.
![]() |
Sri Mulyani melanjutkan, Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) juga terganggu karena ada bencana. Seharusnya, menurut Sri Mulyani jika pertumbuhan ekonomi rata-rata di angka 5% maka pertumbuhan ekonomi di daerah harus minimal 5%.
"Ada memang yang pertumbuhan ekonomi sebuah daerah yang tergantung Komoditas. Kalau tergantung komoditas adalah bagaimana caranya Kepala Daerah bisa bangun diversifikasi ekonomi. Cetak lebih banyak investasi agar punya daya tahan," imbuh Sri Mulyani.
(dru/dru) Next Article Momen Sri Mulyani Pimpin Serah Terima Jenazah JB Sumarlin
Most Popular