
Kilang Balikpapan Mulai EPC, Bagaimana Nasib 5 Kilang Lain?
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
10 December 2018 17:12

Jakarta, CNBC Indonesia- Pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan memasuki babak baru dengan ditandatanganinya kontrak pelaksanaan rancangan konstruksi (Engineering, Procurement and Construction - EPC) ruang lingkup pembangunan kilang baik Inside Battery Limit (IBL) maupun Outside Battery Limit (OSBL).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengakui memang pembangunan kilang ini mengalami keterlambatan. Kendati demikian, pihaknya menargetkan, seluruh proyek kilang Pertamina yang jumlahnya ada enam proyek, akan rampung dikerjakan di 2026.
[Gambas:Video CNBC]
"Hari ini kami mulai pembangunan kilang, seluruhnya akan kami percepat. Jadi akhir 2026, keenam proyek kilang ini bisa kami laksanakan. Jadwalnya sudah sangat ketat sekali," ujar Nicke kepada media ketika dijumpai di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Sebelumnya, Nicke pernah menyebutkan, perusahaan ini juga akan melakukan percepatan pengerjaan kilang Tuban, yang bukan hanya memproduksi minyak saja, tetapi juga petrokimia.
"Hari ini sudah proses lahan, baik lahan LHK maupun warga, kami juga lakukan reklamasi. Prosesnya semoga cepat, jadi ini baru. Kami lakukan bersama dengan Roseneft," ujar Nicke kepada media saat dijumpai dalam gelaran Pertamina Energy Forum 2018, di Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Lebih lanjut, Nicke menuturkan, untuk kilang lainnya, misalnya kilang Bontang, perusahaan akan melakukan tanda tangan frame work agreement di Desember mendatang. Sedangkan untuk kilang Cilacap, Nicke menyebutkan, pihak Saudi Aramco yang merupakan mitra Pertamina di blok tersebut, masih mekakukan finalisasi.
"Kami lakukan land clearing di Cilacap," kata Nicke.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menambahkan, untuk kilang Cilacap saat ini sedang dalam proses negosiasi. Mitranya pun masih tetap menggandeng Saudi Aramco.
"Sampai hari ini masih berjalan beberapa negosiasi yang sedang berlangsung, nanti pemerintah juga akan memfasilitasi," ujar Arcandra kepada media ketika dijumpai di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Adapun, untuk kilang Balongan, Nicke menyebutkan, dalam gelaran tahunan IMF kemarin, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan CPC Corporation Taiwan untuk membangun kilangnya. Ia menuturkan, prosesnya bisa menjadi valuable product.
Kemudian untuk kilang Plaju dan Dumai, Nicke menjelaskan, prosesnya bukan membangun baru, melainkan mengonversi solar dan BBM, menjadi green fuel.
"Kami arahkan ke green avtur dengan menggunakan CPO, kami bisa B100, kami bikin long term agreement. Waktu yang diperlukan 24 bulan, dan ini dalam pertengahan bulan depan, kami agreement dengan ENI untuk bisa melakukan konversi tersebut," pungkas Nicke.
Sedangkan, dengan ditandatanganinya kontrak RDMP Kilang Balikpapan, menandai dimulainya pembangunan RDMP Balikpapan, setelah melalui proses lelang pada 15 Maret - 26 November 2018 dinyatakan selesai dan telah diumumkan pemenangnya pada 30 November 2018.
Sebagai informasi, kilang-kilang tersebut merupakan proyek yang terdiri dari empat Refinery Development Master Plan (RDMP) atau proyek pengembangan di kilang Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan Dumai serta dua proyek Grass Root Refinery (GRR) atau pembangunan kilang baru di Tuban dan Bontang.
(gus) Next Article Pertamina Pastikan Proyek Kilang Balikpapan Jalan Terus
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengakui memang pembangunan kilang ini mengalami keterlambatan. Kendati demikian, pihaknya menargetkan, seluruh proyek kilang Pertamina yang jumlahnya ada enam proyek, akan rampung dikerjakan di 2026.
[Gambas:Video CNBC]
"Hari ini kami mulai pembangunan kilang, seluruhnya akan kami percepat. Jadi akhir 2026, keenam proyek kilang ini bisa kami laksanakan. Jadwalnya sudah sangat ketat sekali," ujar Nicke kepada media ketika dijumpai di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Sebelumnya, Nicke pernah menyebutkan, perusahaan ini juga akan melakukan percepatan pengerjaan kilang Tuban, yang bukan hanya memproduksi minyak saja, tetapi juga petrokimia.
"Hari ini sudah proses lahan, baik lahan LHK maupun warga, kami juga lakukan reklamasi. Prosesnya semoga cepat, jadi ini baru. Kami lakukan bersama dengan Roseneft," ujar Nicke kepada media saat dijumpai dalam gelaran Pertamina Energy Forum 2018, di Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Lebih lanjut, Nicke menuturkan, untuk kilang lainnya, misalnya kilang Bontang, perusahaan akan melakukan tanda tangan frame work agreement di Desember mendatang. Sedangkan untuk kilang Cilacap, Nicke menyebutkan, pihak Saudi Aramco yang merupakan mitra Pertamina di blok tersebut, masih mekakukan finalisasi.
"Kami lakukan land clearing di Cilacap," kata Nicke.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menambahkan, untuk kilang Cilacap saat ini sedang dalam proses negosiasi. Mitranya pun masih tetap menggandeng Saudi Aramco.
"Sampai hari ini masih berjalan beberapa negosiasi yang sedang berlangsung, nanti pemerintah juga akan memfasilitasi," ujar Arcandra kepada media ketika dijumpai di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Adapun, untuk kilang Balongan, Nicke menyebutkan, dalam gelaran tahunan IMF kemarin, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan CPC Corporation Taiwan untuk membangun kilangnya. Ia menuturkan, prosesnya bisa menjadi valuable product.
Kemudian untuk kilang Plaju dan Dumai, Nicke menjelaskan, prosesnya bukan membangun baru, melainkan mengonversi solar dan BBM, menjadi green fuel.
"Kami arahkan ke green avtur dengan menggunakan CPO, kami bisa B100, kami bikin long term agreement. Waktu yang diperlukan 24 bulan, dan ini dalam pertengahan bulan depan, kami agreement dengan ENI untuk bisa melakukan konversi tersebut," pungkas Nicke.
Sedangkan, dengan ditandatanganinya kontrak RDMP Kilang Balikpapan, menandai dimulainya pembangunan RDMP Balikpapan, setelah melalui proses lelang pada 15 Maret - 26 November 2018 dinyatakan selesai dan telah diumumkan pemenangnya pada 30 November 2018.
Sebagai informasi, kilang-kilang tersebut merupakan proyek yang terdiri dari empat Refinery Development Master Plan (RDMP) atau proyek pengembangan di kilang Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan Dumai serta dua proyek Grass Root Refinery (GRR) atau pembangunan kilang baru di Tuban dan Bontang.
![]() |
(gus) Next Article Pertamina Pastikan Proyek Kilang Balikpapan Jalan Terus
Most Popular