Boy Thohir Nilai Perang Dagang AS-China Bisa Untungkan RI

Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 December 2018 19:26
Boy Thohir nilai perang dagang AS-China bisa untungkan RI
Foto: CNBC Indonesia/Arys Aditya
Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir memberikan pendapatnya terkait dengan perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan China saat ini. Dia menilai kondisi ini terjadi karena tidak adanya keseimbangan antara satu negara dengan negara lainnya.

Kondisi ini dinilai sebagai salah satu cara Donald Trump untuk bernegosiasi dengan satu negara secara bilateral, bukan multilateral. Meski saat ini ketegangan antar kedua negara telah mengendur, tapi belum ada titik temu untuk mencapai kesepakatan yang disetujui antar kedua negara.



"Untuk itu menurut saya, ada signal yang cukup, ya paling tidak cukup menenangkan tapi inti masalahnya belum ketemu. Jadi kita mungkin lihat di satu dua bulan kedepan isu fundamental apa yang bisa disetujui kedua negara tersebut," kata Garibaldi di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (3/12).

Menurut dia, pun nanti akan ada kesepakatan yang diputuskan oleh kedua negara dirasa tak akan menjadi putusan yang ideal bagi kedua negara adidaya ini. Namun, kesepakatan tersebut 'not bad' bagi keduanya agar ketegangan antar keduanya tak terus-terusan menimbulkan ketidakpastian secara global.

Sebagai pengusaha, justru dia melihat kondisi ini sebagai peluang bagi Indonesia untuk bisa menggaet potensi investasi masuk ke dalam negeri. Jika Amerika mengklaim bahwa neraca perdagangannya dengan China mengalami defisit lumayan besar, maka ini bisa dimanfaatkan untuk mengundang perusahaan China untuk berinvestasi membangun pabriknya di Indonesia.

"Jadi Indonesia bisa jadi base supaya bisa di ekspor lagi misalnya ke AS atau negara lain," kata dia.

Sementara, untuk Adaro sendiri melihat kondisi pasar dengan hati-hati karena memang secara keseluruhan sedang melambat. "Jadi memang kita juga melihat China bagaimana? kalau slowing down sedikit saja di China tentunya demand akan berkurang."

Untuk itu, ia menekankan pentingnya diversifikasi terutama di dalam bisnisnya."Jadi tidak hanya andalkan pasar China, kami ada 17 negara, jadi so far oke. Tapi intinya tahun depan akan lebih konservatif."


(gus) Next Article Boy Thohir: Corona Berlarut, Perusahaan Kuat Pun Tak Sanggup

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular