
PGN: Valuasi Pertagas Rampung Tengah Desember
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
30 November 2018 19:45

Jakarta, CNBC Indonesia- PT PGN Tbk (PGAS) tengah melakukan valuasi tahap II untuk mengakuisisi Pertagas dan seluruh anak usahanya. Valuasi ini ditargetkan selesai di pertengahan Desember 2018.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menuturkan, saat ini sudah dilakukan proses due diligence, valuasi, dan audit untuk laporan keuangan Pertagas dan semua anak perusahaannya dengan basis laporan keuangan September 2018.
"Hasil audit dan valuasi akan selesai pertengahan Desember 2018, dan dilakukan oleh independent party," ujar Gigih kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Jumat (30/11/2018).
Lebih lanjut, Gigih menjelaskan, setelah hasil valuasi selesai akan dilakukan finalisasi harga oleh PGN dan Pertamina. Nantinya, finalisasi harga tersebut akan menjadi dasar untuk proses persetujuan internal di PGN dan Pertamina.
Setelah persetujuan internal diperoleh, lanjut Gigih, maka akan dilakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli utk 51% saham Pertagas dan semua anak perusahaannya antara PGN dan Pertamina, beserta proses pembayaran tahap awal akan dilakukan oleh PGN.
"Pembayaran berikutnya akan dilakukan enam bulan setelah pembayaran awal. Sehingga, target selesai untuk closing date adalah akhir Desember 2018," pungkas Gigih.
Sebelumnya, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan menyebutkan, penyebab mundurnya penyelesaian akusisi ini bukan karena adanya hambatan, melainkan lebih kepada adanya proses-proses tertentu, misalnya proses yang mengharuskan adanya kajian tuntas (due diligence) dan audit laporan keuangan Pertagas per September 2018.
Selain itu, perusahaan juga harus melakukan valuasi kembali karena adanya penambahan empat anak usaha Pertagas yang menjadi diikutsertakan dalam akusisi tersebut. Sebagai informasi, tadinya hanya Pertagas dan anak usahanya Pertagas Niaga saja yang akan awalnya mau diambil PGN.
"Prosesnya masih jalan, masih on schedule. Ini finalisasi akusisi empat usaha Pertagas lainnya, jadi tanda tangan jual belinya itu di akhir tahun ini," ungkap Heru.
Adapun, diakuisisinya empat anak usaha Pertagas tersebut menurut Heru sesuai dengan strategi awal, bahwa akan ada subholding gas, sehingga seluruh aktivitas value chain gas-nya akan masuk ke subholding gas.
(gus) Next Article Sah! PGN Akuisisi Pertagas
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menuturkan, saat ini sudah dilakukan proses due diligence, valuasi, dan audit untuk laporan keuangan Pertagas dan semua anak perusahaannya dengan basis laporan keuangan September 2018.
Lebih lanjut, Gigih menjelaskan, setelah hasil valuasi selesai akan dilakukan finalisasi harga oleh PGN dan Pertamina. Nantinya, finalisasi harga tersebut akan menjadi dasar untuk proses persetujuan internal di PGN dan Pertamina.
Setelah persetujuan internal diperoleh, lanjut Gigih, maka akan dilakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli utk 51% saham Pertagas dan semua anak perusahaannya antara PGN dan Pertamina, beserta proses pembayaran tahap awal akan dilakukan oleh PGN.
"Pembayaran berikutnya akan dilakukan enam bulan setelah pembayaran awal. Sehingga, target selesai untuk closing date adalah akhir Desember 2018," pungkas Gigih.
Sebelumnya, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan menyebutkan, penyebab mundurnya penyelesaian akusisi ini bukan karena adanya hambatan, melainkan lebih kepada adanya proses-proses tertentu, misalnya proses yang mengharuskan adanya kajian tuntas (due diligence) dan audit laporan keuangan Pertagas per September 2018.
Selain itu, perusahaan juga harus melakukan valuasi kembali karena adanya penambahan empat anak usaha Pertagas yang menjadi diikutsertakan dalam akusisi tersebut. Sebagai informasi, tadinya hanya Pertagas dan anak usahanya Pertagas Niaga saja yang akan awalnya mau diambil PGN.
"Prosesnya masih jalan, masih on schedule. Ini finalisasi akusisi empat usaha Pertagas lainnya, jadi tanda tangan jual belinya itu di akhir tahun ini," ungkap Heru.
Adapun, diakuisisinya empat anak usaha Pertagas tersebut menurut Heru sesuai dengan strategi awal, bahwa akan ada subholding gas, sehingga seluruh aktivitas value chain gas-nya akan masuk ke subholding gas.
(gus) Next Article Sah! PGN Akuisisi Pertagas
Most Popular