Internasional

Hasil Pertemuan AS-China: Perang Dagang yang Makin Panas!

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
30 November 2018 18:33
Goldman Sachs mengatakan memanasnya perang dagang antara AS-China akan menjadi hasil yang
Foto: Presiden AS Donald Trump berbicara saat kampanye di Columbia Regional Airport di Columbia, Missouri, AS, 1 November 2018. REUTERS / Carlos Barria
Jakarta, CNBC Indonesia - Goldman Sachs Group Inc mengatakan memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China akan menjadi hasil yang "kemungkinan besar" dicapai dari pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela pertemuan G20 di Argentina.

"Dalam pandangan kami kemungkinan besar adalah berlanjutnya jalur 'eskalasi' saat ini, bea masuk naik menjadi 25% pada semua impor yang saat ini dikenakan bea impor, dan bea masuk diperluas untuk seluruh sisa impor China," tulis Goldman dalam catatan yang menguraikan tiga skenario dasar yang dilihatnya untuk hasil pertemuan itu.


Kedua adalah "jeda" di mana bea masuk yang ada tetap berlaku "tetapi kedua belah pihak setuju untuk terus berbicara dengan eskalasi yang ditahan," katanya.

Kesepakatan yang melibatkan penarikan seluruh bea masuk saat ini "tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat," kata Goldman.

Bank investasi ini menambahkan bahwa pelaku pasar "sangat terfokus pada pertemuan para pemimpin sebagai titik perubahan potensial dalam ketegangan ekonomi yang meningkat" antara AS dan China, dilansir dari Bloomberg.com, Jumat (30/11/2018).

Hasil Pertemuan AS-China: Perang Dagang yang Makin Panas!Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump (Foto: CNBC)

Trump dan Xi sedang mempersiapkan pertemuan tatap muka pertama mereka dalam lebih dari satu tahun. Perjumpaan berisiko tinggi ini bisa menjadi peluang terbaik dan terakhir mereka untuk menjaga agar perselisihan dagang ini tidak memburuk menjadi perang dingin yang lebih luas di tengah pertempuran pengaruh global.

Pejabat mereka telah berusaha untuk mencapai gencatan senjata sementara yang potensial, di mana Trump akan menunda menaikkan bea masuk lebih lanjut terhadap Beijing dengan imbalan konsesi.


Kegagalan untuk mencapai kesepakatan bisa menyebabkan pertumbuhan ekspor Cina melemah dalam beberapa bulan mendatang, kata Goldman. Pertumbuhan China juga kemungkinan akan melambat pada awal 2019 meskipun depresiasi renminbi tahun ini kemungkinan akan mengurangi dampaknya, katanya.

Bea masuk juga membebani permintaan domestik China, katanya, meningkatkan ketidakpastian dan keyakinan yang bergejolak dalam jangka pendek dan berpotensi mendorong relokasi beberapa produksi di masa depan.


(prm) Next Article Perang Dagang, Trump Sebut Telah Bicara dengan Presiden China

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular