Internasional

AS Jual Rudal Lockheed Martin Rp 215 T ke Arab Saudi

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
29 November 2018 13:41
Arab Saudi telah menandatangani surat penawaran dan penerimaan dengan Amerika Serikat (AS) untuk pembelian sistem rudal THAAD Lockheed Martin.
Presiden AS Donald Trump (kanan) dan Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
Washington, CNBC Indonesia - Arab Saudi telah menandatangani surat penawaran dan penerimaan dengan Amerika Serikat (AS) untuk pembelian sistem rudal THAAD Lockheed Martin. Ini adalah sebuah langkah maju yang signifikan dalam kesepakatan senilai US$15 miliar (Rp 215 triliun) itu, kata juru bicara Departemen Luar Negeri yang dikonfirmasi CNBC International.



Para pejabat Saudi, bersama rekan-rekan AS mereka, menandatangani perjanjian penting antara pemerintah kedua negara awal pekan ini. Penandatanganan ini membuka jalan bagi penjualan besar-besaran 44 peluncur, rudal, dan peralatan terkait THAAD.


Diproduksi oleh Lockheed Martin, pemasok senjata Pentagon, THAAD, atau terminal pertahanan daerah dataran tinggi, dianggap sebagai perangkat paling bernilai AS dalam sistem pertahanan rudal.

Kedutaan Arab tidak segera menanggapi permintaan CNBC International untuk berkomentar.



Perkembangan ini terjadi ketika Arab Saudi dilanda masalah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, serta perannya dalam perang di Yaman. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump telah menyebutkan pentingnya kesepakatan pertahanan dalam membela keputusannya untuk tetap bekerjasama dengan kerajaan setelah pembunuhan itu.

Pangeran Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), membantah mengetahui serangan itu, meskipun CIA dilaporkan menyimpulkan bahwa ia memerintahkan kematian Khashoggi.

Arab Saudi dan AS memasuki diskusi formal untuk THAAD pada bulan Desember 2016.



AS Jual Rudal Lockheed Martin Rp 215 T ke Arab SaudiPresiden AS Donald Trump (kanan) dan Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
"Setelah menyelesaikan pemberitahuan kongres yang diperlukan pada tahun 2017, diikuti dengan negosiasi selama berbulan-bulan, menandatangani surat penawaran dan tanda penerimaan merupakan langkah untuk melindungi AS dan mitra regionalnya dari rudal-rudal asal Iran," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, yang berbicara secara anonim.


"Penjualan sistem pertahanan rudal THAAD menguntungkan keamanan nasional AS dengan mendukung keamanan jangka panjang Arab Saudi dan wilayah Teluk dalam menghadapi ancaman rudal balistik yang berkembang dari rezim Iran dan kelompok ekstremis yang didukung Iran," kata juru bicara itu.

Arab Saudi adalah negara monarki kaya minyak yang merupakan salah satu mitra strategis paling penting bagi AS dan pelindung yang signifikan dari perusahaan pertahanan AS. Arab adalah pembeli utama senjata buatan AS, sebuah gelar yang telah melindungi kerajaan dari sanksi pembalasan atas pembunuhan Khashoggi dan perang di Yaman.



Pekan lalu, dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Trump menegaskan bahwa AS akan terus mendukung Arab Saudi. Ia juga mengomentari dampak potensial terhadap perusahaan pemasok pertahanan jika AS akan menjatuhkan sanksi kepada Arab atas pembunuhan Khashoggi.


"Saya memberi tahu Anda apa yang tidak ingin saya lakukan," kata Trump dilansir dari CBS pada bulan lalu, ketika ia ditanya tentang kemungkinan memblokir penjualan senjata ke Riyadh.

"Boeing, Lockheed, Raytheon, semua [perusahaan] ini. Saya tidak ingin memukul lapangan kerja. Saya tidak ingin mengeluarkan perintah seperti itu. Ada cara lain untuk menghukum, untuk menggunakan kata yang merupakan kata yang cukup kasar, tetapi itu benar."
(prm) Next Article Iran Ajak Arab Saudi Kerja Sama, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular