
Ditarget Tuntas 2019, Pembangunan LRT Jabodebek Baru 49,1%
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
29 November 2018 13:24

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) melaporkan perkembangan proyek light rail transit (LRT) Jabodebek Fase I hingga 16 November 2018 dalam public expose ADHI di Grandhika Iskandarsyah Hotel, Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Laporan ini hadir di saat polemik seputar proyek itu mengemuka. Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pengerjaan proyek LRT akan dihentikan sementara lantaran kemacetan yang begitu parah di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono kemudian mengonfirmasi sekaligus memastikan bahwa tidak ada penundaan proyek.
"Saya klarifikasi ini ya, yang dimaksud Pak Menteri [Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi] adalah manajemen waktunya diatur," ujar Bambang kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Menurut dia, manajemen proyek dimaksudkan agar kemacetan parah tidak terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Seyogianya pada satu titik jangan sampai ada tiga proyek sekaligus. Selain LRT juga ada proyek kereta cepat dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II.
Corporate Communication Manager ADHI Farid Budiyanto menjelaskan, sejak September 2015, ADHI telah melaksanakan pembangunan LRT Jabodebek Fase I dengan nilai pekerjaan Rp 22,8 triliun.
Perinciannya, lintas pelayanan 1 (Cawang-Cibubur), lintas pelayanan 2 (Cawang-Kuningan-Dukuh Atas), dan lintas pelayanan 3 (Cawang-Bekasi Timur).
Sampai dengan 16 November 2018, progres pelaksanaan pembangunan LRT Jabodebek Fase I telah mencapai 49,1%. Perinciannya lintas pelayanan 1 sebesar 71,3%, lintas pelayanan 2 mencapai 37,2%, dan lintas pelayanan 3 sebesar 41,8%.
"Pelaksanaan pembangunan LRT Jabodebek Fase I direncanakan selesai pada tahun 2019," kata Farid.
(miq/miq) Next Article Wahai Warga Bekasi-DKI! LRT Dikit Lagi Bakal Wara-Wiri
Laporan ini hadir di saat polemik seputar proyek itu mengemuka. Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pengerjaan proyek LRT akan dihentikan sementara lantaran kemacetan yang begitu parah di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono kemudian mengonfirmasi sekaligus memastikan bahwa tidak ada penundaan proyek.
"Saya klarifikasi ini ya, yang dimaksud Pak Menteri [Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi] adalah manajemen waktunya diatur," ujar Bambang kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Menurut dia, manajemen proyek dimaksudkan agar kemacetan parah tidak terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Seyogianya pada satu titik jangan sampai ada tiga proyek sekaligus. Selain LRT juga ada proyek kereta cepat dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II.
![]() |
Corporate Communication Manager ADHI Farid Budiyanto menjelaskan, sejak September 2015, ADHI telah melaksanakan pembangunan LRT Jabodebek Fase I dengan nilai pekerjaan Rp 22,8 triliun.
Perinciannya, lintas pelayanan 1 (Cawang-Cibubur), lintas pelayanan 2 (Cawang-Kuningan-Dukuh Atas), dan lintas pelayanan 3 (Cawang-Bekasi Timur).
Sampai dengan 16 November 2018, progres pelaksanaan pembangunan LRT Jabodebek Fase I telah mencapai 49,1%. Perinciannya lintas pelayanan 1 sebesar 71,3%, lintas pelayanan 2 mencapai 37,2%, dan lintas pelayanan 3 sebesar 41,8%.
"Pelaksanaan pembangunan LRT Jabodebek Fase I direncanakan selesai pada tahun 2019," kata Farid.
(miq/miq) Next Article Wahai Warga Bekasi-DKI! LRT Dikit Lagi Bakal Wara-Wiri
Most Popular