Pertamina Minta Bayar Bonus Blok Rokan Dalam Rupiah

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
28 November 2018 12:03
Pertamina meminta ESDM untuk diizinkan membayar tanda tangan blok Rokan dalam mata uang rupiah
Foto: Nicke ketika membuka gelaran Pertamina Energy Forum 2018, di Jakarta, Rabu (28/11/2018). (CNBC Indonesia/Anatasia Avirianti)
Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah PT Pertamina (Persero) menerbitkan obligasi global, perusahaan dijadwalkan akan membayar bonus tanda tangan blok Rokan sebelum akhir tahun ini.

"Bayar bonus tanda tangan sebelum akhir tahun ini," ujar Direktur Keuangan Pertamina Pahala Mansury kepada CNBC Indonesia saat dijumpai di sela-sela acara Pertamina Forum Energy 2018, di Jakarta, Rabu (27/11/2018).

[Gambas:Video CNBC]

Lebih lanjut, Pahala menuturkan, pihaknya saat ini masih dalam pembicaraan dengan pemerintah terkait mata uang pembayaran bonus tanda tangan tersebut. Ia menyebutkan, perusahaan berharap bisa membayar dalam mata uang rupiah.



"Harapan kami diperkenankan untuk bisa melakukan pembayaran dalam mata uang rupiah, tapi tentunya kan ada peraturan-peraturan yang jadi pertimbangan Kementerian ESDM, jadi kami masih bicarakan," ujar Pahala.

Sebagai informasi, bonus tanda tangan yang harus dibayarkan Pertamina mencapai US$ 783 juta atau Rp 11,3 triliun. Sedangkan jaminan pelaksanaan yang harus dibayar sebesar 10% dari komitmen pasti sebesar US$ 500 juta.



Adapun, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan, pihaknya masih terus menjalankan proses internal terkait tindak lanjut rencana penandatanganan blok Rokan dengan Pemerintah.  

"Tentunya kami akan penuhi kebutuhan dana untuk pemenuhan pembayaran ke Pemerintah dan sumber dana akan dipastikan tersedia," ujarnya, Rabu (31/10/2018).



Ternyata, salah satu upayanya adalah dengan menerbitkan global bond atau obligasi global. Nilai surat utang yang diterbitkan sebesar US$ 750 juta atau setara Rp 11,25 triliun. 

Pahala mengakui, penerbitan obligasi global tersebut memang sebagai salah satu upaya membayar bonus tanda tangan blok Rokan. Kendati demikian, tidak seluruh jumlahnya akan digelontorkan untuk hal tersebut.

"Pada dasarnya, kemarin itu tujuan penerbitan obligasi global dalam dokumentasi kami untuk general purpose. Salah satunya untuk Rokan, tapi tidak harus semuanya, tergantung saja," jelas Pahala.

(gus) Next Article Sah! Blok Rokan Resmi Jadi Milik Pertamina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular