
Ramuan Kemenhub Redam Macet Tol Jakarta-Cikampek, Manjurkah?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
27 November 2018 18:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) baru-baru ini menerapkan kebijakan terbaru untuk meredakan 'penyakit' macet di jalur Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Kebijakan itu terkait manajemen waktu pekerjaan sejumlah proyek seperti LRT dan kereta cepat di jalur itu.
"Sabtu-Minggu kemarin lancar, Senin terasa dampaknya juga, relatif lancar, tapi tadi macet lagi. Maka kami evaluasi," kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Bambang Prihartono menyampaikan laporan evaluasi kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Selasa (27/11).
Usut punya usut, kemacetan parah yang kembali kambuh hari ini disebabkan adanya kecelakaan. "Jadi memang kita sadari bahwa kondisi lalu lintas yang begitu padat, jangan sampai ada kecelakaan. Karena bisa berdampak panjang," imbuhnya.
Dengan demikian, Bambang mengklaim sebenarnya kebijakan manajemen waktu pekerjaan proyek yang dicanangkan Menhub sudah berlangsung efektif. Namun, pihaknya tetap ingin efektivitas ini terus terjaga sepanjang hari.
Karena itu, dia menegaskan kebijakan ini bakal berlanjut sehingga tidak ada lagi pengerjaan proyek yang overlap. Artinya, beberapa proyek yang bersamaan tidak boleh dikerjakan di satu titik dalam satu waktu.
"Bahkan tadi sudah ada beberapa pelimpahan pekerjaan. Misalnya pembangunan gardu oleh KCIC, diserahkan pekerjaannya dengan Waskita yang sedang bangun elevated," kata Bambang.
"Jadi tidak ada mobilisasi alat. Kalau ada dua kontraktor kan ada dua mobilisasi alat. Nanti oleh Waskita tinggal bayar saja. Jadi KCIC bayar saja ke Waskita. Itu di Cikunir, km 10," ujarnya.
Langkah itu, menurut Bambang, merupakan strategi agar tidak ada lagi mobilisasi alat secara berlebihan di satu tempat yang menyebabkan gangguan samping. Sejalan dengan itu, tumpang tindih pekerjaan yang sempat terjadi antara Waskita Karya dan KCIC juga sudah ada solusi.
Di sisi lain, dia akan menertibkan truk over-dimensi dan overload dengan lebih tegas. Bambang juga menerapkan pembatasan jam operasional angkutan barang golongan III, IV dan V yang melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Sejalan dengan itu, kebijakan ganjil-genap di gerbang tol (GT) Bekasi Barat, Bekasi Timur dan di GT Tambun masih ampuh jadi solusi. "Saya yakin kecepatan akan meningkat dari 20 km/jam menjadi 40 km/jam jika itu semua diterapkan. Kami ingin nanti seharian masyarakat terasa bahwa Japek akan lancar," kata Bambang.
(miq/miq) Next Article Cerita BKS Soal Pesawat & Kereta Lumpuh Gegara Pandemi Corona
"Sabtu-Minggu kemarin lancar, Senin terasa dampaknya juga, relatif lancar, tapi tadi macet lagi. Maka kami evaluasi," kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Bambang Prihartono menyampaikan laporan evaluasi kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Selasa (27/11).
Usut punya usut, kemacetan parah yang kembali kambuh hari ini disebabkan adanya kecelakaan. "Jadi memang kita sadari bahwa kondisi lalu lintas yang begitu padat, jangan sampai ada kecelakaan. Karena bisa berdampak panjang," imbuhnya.
Dengan demikian, Bambang mengklaim sebenarnya kebijakan manajemen waktu pekerjaan proyek yang dicanangkan Menhub sudah berlangsung efektif. Namun, pihaknya tetap ingin efektivitas ini terus terjaga sepanjang hari.
Karena itu, dia menegaskan kebijakan ini bakal berlanjut sehingga tidak ada lagi pengerjaan proyek yang overlap. Artinya, beberapa proyek yang bersamaan tidak boleh dikerjakan di satu titik dalam satu waktu.
![]() |
"Bahkan tadi sudah ada beberapa pelimpahan pekerjaan. Misalnya pembangunan gardu oleh KCIC, diserahkan pekerjaannya dengan Waskita yang sedang bangun elevated," kata Bambang.
"Jadi tidak ada mobilisasi alat. Kalau ada dua kontraktor kan ada dua mobilisasi alat. Nanti oleh Waskita tinggal bayar saja. Jadi KCIC bayar saja ke Waskita. Itu di Cikunir, km 10," ujarnya.
Langkah itu, menurut Bambang, merupakan strategi agar tidak ada lagi mobilisasi alat secara berlebihan di satu tempat yang menyebabkan gangguan samping. Sejalan dengan itu, tumpang tindih pekerjaan yang sempat terjadi antara Waskita Karya dan KCIC juga sudah ada solusi.
Di sisi lain, dia akan menertibkan truk over-dimensi dan overload dengan lebih tegas. Bambang juga menerapkan pembatasan jam operasional angkutan barang golongan III, IV dan V yang melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Sejalan dengan itu, kebijakan ganjil-genap di gerbang tol (GT) Bekasi Barat, Bekasi Timur dan di GT Tambun masih ampuh jadi solusi. "Saya yakin kecepatan akan meningkat dari 20 km/jam menjadi 40 km/jam jika itu semua diterapkan. Kami ingin nanti seharian masyarakat terasa bahwa Japek akan lancar," kata Bambang.
(miq/miq) Next Article Cerita BKS Soal Pesawat & Kereta Lumpuh Gegara Pandemi Corona
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular