Cerita BKS Soal Pesawat & Kereta Lumpuh Gegara Pandemi Corona

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
18 November 2020 10:27
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke kawasan BSD City, Tangerang. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (BKS) punya cerita mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor transportasi. Ia menjelaskan bahwa sektor pesawat udara dan kereta api jadi yang paling terdampak.

Hal ini terbukti dengan macetnya setoran pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Bahkan BKS mengaku dilema lantaran pesawat dan kereta api mengalami kelumpuhan.

"Memang agak dilematis di masa Covid-19 ini karena memang kereta api dan (moda transportasi pesawat) udara itu sama sekali lumpuh," kata Budi Karya Sumadi dalam rapat kerja di Komisi V DPR RI, Selasa (17/11/2020).

Ia menyebutkan bahwa okupansi kereta dan pesawat sempat mencapai titik rata-rata 15%. Selain karena minimnya minat orang bepergian, pemerintah sendiri juga melakukan pembatasan.

"Permintaannya sedikit dan walaupun itu sudah sedikit, okupansinya kita batasi 50%. Sehingga memang kita tidak bisa mendapatkan PNBP yang maksimal," ujar Budi Karya.



Realisasi PNBP Kementerian Perhubungan hingga 16 November 2020 sebesar Rp 5,3 triliun. Angka ini setara dengan 87,19 persen dari target yang ditetapkan di tahun 2020 sebesar Rp 6,08 triliun.

Dari jumlah tersebut, sektor perkeretaapian menjadi yang paling minimal memberikan sektor. Realisasi PNBP Ditjen Perkeretaapian baru mencapai Rp 205 miliar atau 28% dari target Rp 74,3 triliun.

Hingga akhir Desember mendatang, perolehan PNBP diperkirakan bisa mencapai 99,13 persen atau Rp 6,02 triliun. Untuk mencapai target itu, Budi Karya terus menggenjot tarikan dari sektor-sektor potensial.

"Kami sedang mengupayakan PNBP itu akan banyak dari laut. Karena laut ini seperti biaya sandar di semua pelabuhan kita masih relatif bisa ditambahkan. Biaya-biaya pelabuhan swasta, katakanlah di Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera itu logistiknya banyak sekali," kata BKS.

Konkretnya, biaya sandar kapal bakal dinaikkan. Ia bilang rencana tersebut baru akan efektif berlaku pada tahun 2021.

"Mungkin bisa kita dapatkan (PNBP dari biaya sandar) sehingga tahun ini mungkin belum bisa maksimal, tahun depan akan ada kenaikan yang maksimal," ujar BKS.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kota Bogor Jadi 'Kelinci Percobaan' Program Buy The Service

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular