
Internasional
Kasus Khashoggi Mencuat, Pangeran Arab Ingin Bertemu Erdogan
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
27 November 2018 18:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman telah meminta diadakan sebuah pertemuan dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan tidak ada alasan untuk tidak bertemu.
"Ya, ia telah bertanya kepada Erdogan melalui telepon, apakah mereka dapat bertemu di Buenos Aires. Jawaban Erdogan adalah 'Kita lihat saja nanti'," kata Cavusoglu kepada surat kabar Jerman Sueddeutsche Zeitung, dilansir dari Al Jazeera, Selasa (27/11/2018).
Erdogan dan Pangeran Mohammed akan menghadiri pertemuan G20 di Argentina pekan ini.
"Saat ini tidak ada alasan untuk tidak bertemu dengan sang pangeran mahkota," kata Cavusoglu.
Hubungan antara kedua negara telah memanas setelah pembunuhan jurnalis Arab, Jamal Khashoggi, di konsulat negaranya di Istanbul, Turki, terkuak.
Erdogan telah berulang kali menyiratkan bahwa para penyidik Turki menyimpulkan bahwa pucuk pimpinan tertinggi Arab, namun bukan Raja Salman, terlibat dalam pembunuhan itu.
Ia juga telah mendesak agar para tersangka diekstradisi untuk diadili di Turki namun Arab berkeras untuk mengadili sendiri pada tertuduh.
Khashoggi, jurnalis dan penduduk Amerika Serikat (AS) yang dikenal tajam mengkritik pemimpin de facto Arab Pangeran Mohammed, dibunuh dan dimutilasi saat sebuah upaya untuk membawanya kembali ke Arab gagal.
(wed) Next Article Terbaru! Perkembangan Negosiasi Dagang AS-RI, Airlangga Buka-bukaan
"Ya, ia telah bertanya kepada Erdogan melalui telepon, apakah mereka dapat bertemu di Buenos Aires. Jawaban Erdogan adalah 'Kita lihat saja nanti'," kata Cavusoglu kepada surat kabar Jerman Sueddeutsche Zeitung, dilansir dari Al Jazeera, Selasa (27/11/2018).
Erdogan dan Pangeran Mohammed akan menghadiri pertemuan G20 di Argentina pekan ini.
![]() |
Erdogan telah berulang kali menyiratkan bahwa para penyidik Turki menyimpulkan bahwa pucuk pimpinan tertinggi Arab, namun bukan Raja Salman, terlibat dalam pembunuhan itu.
Ia juga telah mendesak agar para tersangka diekstradisi untuk diadili di Turki namun Arab berkeras untuk mengadili sendiri pada tertuduh.
Khashoggi, jurnalis dan penduduk Amerika Serikat (AS) yang dikenal tajam mengkritik pemimpin de facto Arab Pangeran Mohammed, dibunuh dan dimutilasi saat sebuah upaya untuk membawanya kembali ke Arab gagal.
(wed) Next Article Terbaru! Perkembangan Negosiasi Dagang AS-RI, Airlangga Buka-bukaan
Most Popular