
Internasional
Pendapatan yang tak Dilaporkan Carlos Ghosn Capai Rp 1 T
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
23 November 2018 17:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan chairman Nissan, Carlos Ghosn, tidak melaporkan pendapatannya senilai total US$71 juta (Rp 1 triliun), jauh lebih tinggi dari yang diduga sebelumnya, media Jepang melaporkan, Jumat (23/11/2018).
Miliuner kelahiran Brasil itu sekarang dikabarkan akan menghadapi tuntutan baru dari jaksa, setelah ia dipecat sebagai chairman Nissan pada Kamis. Pemecatan dirinya membuat dunia bisnis terpana sebab ia sebelumnya dikenal sebagai tokoh otomotif yang dihormati.
Jaksa penuntut menangkap Ghosn pada hari Senin, menuduh dia dan rekan eksekutifnya Greg Kelly melaporkan pendapatannya lebih rendah sekitar lima miliar yen (Rp 649,6 miliar) antara Juni 2011 dan Juni 2015.
Tapi Ghosn sekarang dicurigai kurang melaporkan pendapatannya sekitar tiga miliar yen untuk tiga tahun fiskal, Asahi Shimbun dan harian bisnis Nikkei melaporkan dan dikutip AFP.
Jaksa sekarang berencana untuk menangkapnya kembali dengan tuduhan kurang lapor penghasilannya hingga total delapan miliar yen sejak Juni 2011, kata Asahi.
Konfirmasi atas kabar tersebut tidak tersedia.
Berdasarkan hukum Jepang, tersangka yang dipenjara dapat menerima surat perintah penangkapan tambahan, yang dapat memberinya hukuman yang lebih berat.
Ghosn juga diduga tidak melaporkan laba empat miliar yen melalui hak apresiasi saham, yaitu metode bagi perusahaan untuk memberikan bonus kepada manajemen atas pendapatan yang tinggi, kata Nikkei.
Secara terpisah, kantor berita Kyodo melaporkan bahwa Nissan telah membayar US$100.000 setahun sejak 2002 kepada saudara perempuan Ghosn, yang tidak memiliki catatan melakukan pekerjaan untuk kelompok itu.
Wakil ketua jaksa Shin Kukimoto mengatakan, kasus Ghosn adalah "salah satu jenis kejahatan paling serius" di bawah Undang-Undang Instrumen Keuangan Jepang, dan Ghosn bisa menghadapi hukuman 10 tahun penjara.
Pemecatannya merupakan perubahan yang mengejutkan bagi titan sektor otomotif yang menghidupkan kembali merek Jepang, dan menjalin aliansi dengan Renault Prancis serta rival dalam negeri Mitsubishi Motors.
Menteri keuangan Prancis dan Jepang menegaskan kembali "dukungan kuat" mereka untuk aliansi itu pada pertemuan di Paris, Kamis.
Dalam pernyataan bersama, Bruno Le Maire dan Hiroshige Seko mengatakan mereka berdua ingin mempertahankan kerja sama yang menguntungkan ini.
(prm) Next Article Ghosn Ditangkap, Jaksa Jepang Akan Tuntut Nissan Juga?
Miliuner kelahiran Brasil itu sekarang dikabarkan akan menghadapi tuntutan baru dari jaksa, setelah ia dipecat sebagai chairman Nissan pada Kamis. Pemecatan dirinya membuat dunia bisnis terpana sebab ia sebelumnya dikenal sebagai tokoh otomotif yang dihormati.
Jaksa penuntut menangkap Ghosn pada hari Senin, menuduh dia dan rekan eksekutifnya Greg Kelly melaporkan pendapatannya lebih rendah sekitar lima miliar yen (Rp 649,6 miliar) antara Juni 2011 dan Juni 2015.
Jaksa sekarang berencana untuk menangkapnya kembali dengan tuduhan kurang lapor penghasilannya hingga total delapan miliar yen sejak Juni 2011, kata Asahi.
Konfirmasi atas kabar tersebut tidak tersedia.
Berdasarkan hukum Jepang, tersangka yang dipenjara dapat menerima surat perintah penangkapan tambahan, yang dapat memberinya hukuman yang lebih berat.
![]() |
Secara terpisah, kantor berita Kyodo melaporkan bahwa Nissan telah membayar US$100.000 setahun sejak 2002 kepada saudara perempuan Ghosn, yang tidak memiliki catatan melakukan pekerjaan untuk kelompok itu.
Wakil ketua jaksa Shin Kukimoto mengatakan, kasus Ghosn adalah "salah satu jenis kejahatan paling serius" di bawah Undang-Undang Instrumen Keuangan Jepang, dan Ghosn bisa menghadapi hukuman 10 tahun penjara.
Pemecatannya merupakan perubahan yang mengejutkan bagi titan sektor otomotif yang menghidupkan kembali merek Jepang, dan menjalin aliansi dengan Renault Prancis serta rival dalam negeri Mitsubishi Motors.
Menteri keuangan Prancis dan Jepang menegaskan kembali "dukungan kuat" mereka untuk aliansi itu pada pertemuan di Paris, Kamis.
Dalam pernyataan bersama, Bruno Le Maire dan Hiroshige Seko mengatakan mereka berdua ingin mempertahankan kerja sama yang menguntungkan ini.
(prm) Next Article Ghosn Ditangkap, Jaksa Jepang Akan Tuntut Nissan Juga?
Most Popular