Kisah Mantan Bos Nissan Carlos Ghosn yang Jadi Buronan

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
05 January 2020 20:13
Mantan CEO Nissan Carlos Ghosn penuh kontroversi, sempat dianggap sebagai eksekutif hebat lalu berakhir dengan kasus hukum terkait keuangan hingga jadi buronan.
Foto: Carlos Ghosn, chairman dan CEO Renault-Nissan-Mitsubishi Alliance,
Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan CEO Nissan Carlos Ghosn penuh kontroversi, sempat dianggap sebagai eksekutif hebat lalu berakhir dengan kasus hukum terkait keuangan hingga jadi buronan. Ghosn dinyatakan sebagai buron International Criminal Police Organization (Interpol) setelah berhasil melarikan diri dari Jepang ke Lebanon saat pergantian tahun kemarin.

Ghosn menjadi buron internasional setelah terungkap melarikan diri ke Lebanon yang diklaim sebagai upaya untuk menghindari sistem pengadilan yang "curang" di Jepang. Surat buron Interpol menyerukan otoritas setempat untuk menangkap Ghosn.

Pemerintah Jepang juga akan meminta Lebanon agar bisa mengekstradisi Ghosn melalui jalur diplomatik. Sumber pengadilan yang dilansir Reuters menyebutkan, pada kasus buron internasional, pemerintah biasanya tidak akan menahan, tetapi paspor mereka akan ditahan dan uang jaminan akan diberlakukan.



Selain itu dia mendapatkan dukungan luas di negara tersebut karena pernah tinggal di sana saat masih kecil. Ghosn juga memiliki banyak investasi perbankan dan properti di Lebanon.

Ghosn dikabarkan telah mencari dukungan politik di Lebanon. Dia sudah bertemu dengan Presiden Lebanon Michel Aoun setelah tiba di Beirut pada Senin lalu. Ghosn dikabarkan disambut hangat oleh Aoun.

Namun sumber di istana kepresidenan Lebanon membantah pertemuan tersebut. Para pejabat di Lebanon menyatakan Ghosn masuk ke Lebanon secara legal dengan paspor Prancis.

Dia dibawa dengan pesawat jet pribadi dari Bandara Kansai di Jepang Barat pada 29 Desember lalu menuju Istanbul dan berlanjut ke Lebanon. Saat di Istanbul, dia berpindah ke pesawat kedua untuk terbang ke Beirut.

Sumber Reuters menyebutkan, rencana pelarian Ghosn itu dilaksanakan oleh perusahaan keamanan swasta dan disusun selama tiga bulan, termasuk melibatkan transit di Turki.

Sementara itu polisi Turki menangkap 7 orang, termasuk 4 pilot, yang diduga terlibat dalam pelarian Ghosn. Mereka diduga terlibat karena Ghosn transit di Turki setelah melarikan diri dari Jepang menuju Lebanon.

Pesawat yang mengangkut Ghosn tiba pada 05.30 pada Senin di Bandara Ataturk, Istanbul. Kini para penyidik sedang memperluas penyelidikan. Data pelacak penerbangan menunjukkan Ghosn menggunakan dua pesawat yang berbeda saat terbang dari Istanbul dan kemudian melanjutkan penerbangan ke Lebanon.

Ghosn memutuskan melarikan diri setelah mengetahui bahwa persidangannya ditunda hingga April 2021.

Sebelumnya Ghosn dikenal sebagai pahlawan di Jepang karena sukses memimpin Nissan. Namun dia justru terjerat mega skandal dan ditangkap otoritas keamanan Jepang pada November 2018. Dia menghabiskan 108 hari di tahanan dan bisa bebas dengan jaminan senilai US$ 13 juta.

Ghosn menghadapi empat dakwaan kejahatan keuangan, termasuk menyembunyikan pendapatan dan memperkaya diri dengan serangkaian pembayaran terhadap dealer mobil di Timur Tengah. Dia juga dituding menyembunyikan pembayaran senilai US$ 80 juta dari Nissan.

[Gambas:Video CNBC]


(hoi/hoi) Next Article Terjerat Kasus Keuangan, Mantan Bos Nissan Kabur ke Libanon

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular