Penjelasan Menko Darmin Soal Parahnya Defisit Neraca Dagang

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
15 November 2018 22:15
Defisit neraca perdagangan pada Oktober 2018 merupakan yang terparah kedua sepanjang tahun ini.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Defisit neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2018 mencapai US$ 1,82 miliar atau menjadi yang terparah kedua sepanjang tahun ini.

Pada bulan itu, ekspor tercatat US$ 15,80 miliar dan impor US$ 17,62 miliar.

Menko Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan impor memang masih terus masuk ke Indonesia.

"Kalau kamu lihat kan selalu dominasinya bahan baku, baru barang modal. Barang konsumsi juga tapi peranannya tidak banyak berubah. Tapi memang pertumbuhan kita kemarin ini selain relatif baik, pembentukan modalnya juga tumbuh relatif baik, kemudian konsumsi rumah tangganya juga di atas 5%," katanya di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (15/11/2018).

Sementara itu, ekspor yang dinilai belum maksimal disebut Darmin karena dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

"Sebagian karena perang dagang, tapi kita kan enggak ikutan perang dagang, tapi itu lebih banyak sebagai second round, dampak berikutnya dari perang dagang yang ada, ditambah memang ada restriksi yg sudah berjalan beberapa bulan seperti dari India. Jadi ekspornya malah hanya berapa persen itu pertumbuhannya, jadi sama sekali tidak bisa mengimbangi pertumbuhan impornya."



Dia menuturkan pemerintah telah memikirkan solusi yang mengatasi ketimpangan ini di mana dapat dirasakan hasilnya pada jangka menengah dan panjang, meskipun juga ada program jangka pendek yakni program B20.

Terkait B20, atau penggunaan biodiesel dengan 20% bauran minyak sawit, Darmin mengatakan akan maksimal penggunaannya pada Desember.

Di sisi lain, Darmin juga menyoroti cukup derasnya impor minyak yang menjadi penopang defisit perdagangan.

"Memang migas itu kan agak luas ya dan memang itu termasuk karena harga meningkat. Walaupun hari-hari ini dia mulai turun loh harganya. Ya memang migas selama 3 kuartal ini impornya itu besar," kata dia.
(ray/ray) Next Article Migas Jatuh 34%, Total Ekspor Januari 2020 Jadi US$ 13,41 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular