Internasional
Didesak Lakukan Reformasi Dagang, China Surati AS
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
15 November 2018 14:24

Washington, CNBC Indonesia - China telah menyampaikan tanggapan tertulis terhadap permintaan Amerika Serikat (AS) untuk reformasi perdagangan yang menyeluruh, kata tiga sumber pemerintah AS, Rabu (14/11/18), sebuah langkah yang dapat memicu negosiasi untuk mengakhiri perang perdagangan antara dua ekonomi utama dunia.
Presiden AS Donald Trump telah memberlakukan tarif terhadap berbagai produk dari Negeri Tirai Bambu senilai US$250 miliar untuk memaksa Beijing memenuhi daftar permintaan yang akan mengubah persyaratan perdagangan antara kedua negara. China telah menanggapi dengan mengenakan tarif impor terhadap barang-barang AS.
Trump akan bertemu Presiden China Xi Jinping di sela-sela perhelatan G20 di Argentina akhir November hingga awal Desember.
Presiden AS itu telah berulang kali mencela Beijing atas tindakan pencurian kekayaan intelektual, subsidi industri, hambatan masuk ke China bagi bisnis Amerika, dan defisit perdagangan AS dengan China.
Tiga sumber pemerintah AS mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu bahwa China telah mengirim tanggapan atas permintaan AS terhadap hal-hal tersebut dan masalah lainnya.
Sumber tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang isi tanggapan.
Tidak jelas apakah tanggapan itu mengandung konsesi yang akan memenuhi permintaan Trump untuk perubahan.
Tim AS membahas masalah perdagangan dengan China melalui konferensi video pada hari Selasa, kata juru bicara Departemen Keuangan AS, Rabu.
Amerika Serikat mengatakan tidak akan memulai negosiasi perdagangan sampai melihat usulan konkret dari China untuk mengatasi kekhawatirannya.
Awal bulan ini, setelah percakapan telepon dengan Xi, Trump mengatakan dia berpikir Amerika Serikat akan membuat kesepakatan dagang dengan China tetapi siap untuk mengenakan bea masuk lebih pada barang-barang negara itu jika tidak ada kemajuan yang dibuat.
Wakil Presiden AS Mike Pence pada hari Selasa mengatakan Beijing perlu mengubah perilakunya untuk menghindari perang dingin baru dengan Amerika Serikat.
(prm) Next Article Era Biden-Harris, Perang Dagang AS-China Berlanjut?
Presiden AS Donald Trump telah memberlakukan tarif terhadap berbagai produk dari Negeri Tirai Bambu senilai US$250 miliar untuk memaksa Beijing memenuhi daftar permintaan yang akan mengubah persyaratan perdagangan antara kedua negara. China telah menanggapi dengan mengenakan tarif impor terhadap barang-barang AS.
Trump akan bertemu Presiden China Xi Jinping di sela-sela perhelatan G20 di Argentina akhir November hingga awal Desember.
Tiga sumber pemerintah AS mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu bahwa China telah mengirim tanggapan atas permintaan AS terhadap hal-hal tersebut dan masalah lainnya.
Sumber tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang isi tanggapan.
![]() |
Tim AS membahas masalah perdagangan dengan China melalui konferensi video pada hari Selasa, kata juru bicara Departemen Keuangan AS, Rabu.
Amerika Serikat mengatakan tidak akan memulai negosiasi perdagangan sampai melihat usulan konkret dari China untuk mengatasi kekhawatirannya.
Awal bulan ini, setelah percakapan telepon dengan Xi, Trump mengatakan dia berpikir Amerika Serikat akan membuat kesepakatan dagang dengan China tetapi siap untuk mengenakan bea masuk lebih pada barang-barang negara itu jika tidak ada kemajuan yang dibuat.
Wakil Presiden AS Mike Pence pada hari Selasa mengatakan Beijing perlu mengubah perilakunya untuk menghindari perang dingin baru dengan Amerika Serikat.
(prm) Next Article Era Biden-Harris, Perang Dagang AS-China Berlanjut?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular