
Internasional
Brexit Akhiri Akses Mudah Inggris ke Pasar Keuangan UE
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
15 November 2018 13:46

London, CNBC Indonesia - Inggris dan Uni Eropa (UE) telah menyetujui kesepakatan yang akan memberi pusat keuangan London yang luas hanya akses tingkat dasar ke pasar blok itu setelah Brexit.
Kesepakatan ini akan didasarkan pada sistem akses pasar keuangan UE yang dikenal sebagai kesetaraan, hubungan yang diperlunak yang selama ini telah disebut para pejabat di Brussels sebagai pengaturan terbaik yang dapat Inggris harapkan.
Uni Eropa memberikan kesetaraan ke banyak negara dan sejauh ini tidak menyetujui permintaan Inggris agar diberi konsesi besar seperti menawarkan akses yang lebih luas dan perlindungan pada penarikan akses, yang satupun tidak ada disebutkan dalam draft kesepakatan.
"Ini mengerikan," kata Graham Bishop, mantan bankir dan konsultan yang telah memberi saran kepada lembaga-lembaga UE tentang layanan keuangan.
Teks draf "sangat tidak jelas tetapi menekankan kemampuan Uni Eropa untuk mengambil keputusan demi kepentingannya sendiri ... Ini adalah kode untuk Inggris murni sebagai pelaksana aturan."
Keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa telah menggerogoti posisi London sebagai pusat keuangan internasional terkemuka. Sektor jasa keuangan Inggris, sumber terbesar ekspor dan pendapatan pajaknya, telah berjuang untuk menemukan cara untuk mempertahankan aliran perdagangan yang ada setelah meninggalkan Uni Eropa.
Melansir Reuters, banyak bankir top takut Brexit perlahan akan melemahkan posisi London. Bank-bank global telah mereorganisasi beberapa operasi menjelang keluarnya Inggris dari Uni Eropa, yang jatuh tempo pada 29 Maret.
Saat ini, di dalam Uni Eropa, bank dan perusahaan asuransi di Inggris menikmati akses tanpa batas ke pelanggan di seluruh blok dalam semua kegiatan keuangan.
Namun, kesetaraan mencakup rentang bisnis yang lebih terbatas dan tidak termasuk kegiatan utama seperti pinjaman bank komersial. Firma hukum Hogan Lovells memperkirakan bahwa aturan kesetaraan hanya mencakup seperempat dari semua bisnis jasa keuangan lintas batas Uni Eropa.
Pengaturan seperti itu akan memberi Inggris tingkat akses yang sama ke UE seperti perusahaan AS dan Jepang, namun akan mengikatnya dengan banyak peraturan keuangan UE di tahun-tahun mendatang.
Banyak bankir dan politisi berharap London dapat mengamankan kesepakatan istimewa yang memberinya akses mendalam ke pasar blok.
Di bawah aturan kesetaraan saat ini, akses ke pasar Eropa bersifat tambal sulam dan dapat diputus oleh UE dalam 30 hari dalam beberapa kasus. Inggris telah meminta periode pemberitahuan yang jauh lebih lama.
Rancangan kesepakatan kemungkinan akan meyakinkan bank, penyedia asuransi, dan manajer aset untuk tetap dengan rencana memindahkan beberapa kegiatan ke UE untuk memastikan mereka mempertahankan akses ke pasar blok.
Saat ini Inggris adalah rumah bagi sejumlah bank terbesar di dunia, dan sekitar enam triliun euro (US$6,79 triliun) atau 37% aset keuangan Eropa dikelola di ibukota Inggris, hampir dua kali lipat jumlah rival terdekatnya, Paris.
London juga mendominasi industri perbankan investasi senilai 5,2 triliun euro di Eropa.
Rachel Kent, seorang pengacara di Hogan Lovells yang telah memberi saran kepada perusahaan tentang hubungan perdagangan masa depan dengan Uni Eropa, mengatakan rancangan kesepakatan itu tidak mengesampingkan peningkatan kesetaraan di masa depan.
"Saya tidak melihat bahwa pintu apa pun telah ditutup," katanya. "Ini mungkin sebanyak yang kita harapkan pada tahap ini."
(prm) Next Article Brexit di Depan Mata, Ini Jurus Inggris Kala Cerai dari Eropa
Kesepakatan ini akan didasarkan pada sistem akses pasar keuangan UE yang dikenal sebagai kesetaraan, hubungan yang diperlunak yang selama ini telah disebut para pejabat di Brussels sebagai pengaturan terbaik yang dapat Inggris harapkan.
Uni Eropa memberikan kesetaraan ke banyak negara dan sejauh ini tidak menyetujui permintaan Inggris agar diberi konsesi besar seperti menawarkan akses yang lebih luas dan perlindungan pada penarikan akses, yang satupun tidak ada disebutkan dalam draft kesepakatan.
Teks draf "sangat tidak jelas tetapi menekankan kemampuan Uni Eropa untuk mengambil keputusan demi kepentingannya sendiri ... Ini adalah kode untuk Inggris murni sebagai pelaksana aturan."
Keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa telah menggerogoti posisi London sebagai pusat keuangan internasional terkemuka. Sektor jasa keuangan Inggris, sumber terbesar ekspor dan pendapatan pajaknya, telah berjuang untuk menemukan cara untuk mempertahankan aliran perdagangan yang ada setelah meninggalkan Uni Eropa.
Melansir Reuters, banyak bankir top takut Brexit perlahan akan melemahkan posisi London. Bank-bank global telah mereorganisasi beberapa operasi menjelang keluarnya Inggris dari Uni Eropa, yang jatuh tempo pada 29 Maret.
Saat ini, di dalam Uni Eropa, bank dan perusahaan asuransi di Inggris menikmati akses tanpa batas ke pelanggan di seluruh blok dalam semua kegiatan keuangan.
![]() |
Pengaturan seperti itu akan memberi Inggris tingkat akses yang sama ke UE seperti perusahaan AS dan Jepang, namun akan mengikatnya dengan banyak peraturan keuangan UE di tahun-tahun mendatang.
Banyak bankir dan politisi berharap London dapat mengamankan kesepakatan istimewa yang memberinya akses mendalam ke pasar blok.
Di bawah aturan kesetaraan saat ini, akses ke pasar Eropa bersifat tambal sulam dan dapat diputus oleh UE dalam 30 hari dalam beberapa kasus. Inggris telah meminta periode pemberitahuan yang jauh lebih lama.
Rancangan kesepakatan kemungkinan akan meyakinkan bank, penyedia asuransi, dan manajer aset untuk tetap dengan rencana memindahkan beberapa kegiatan ke UE untuk memastikan mereka mempertahankan akses ke pasar blok.
Saat ini Inggris adalah rumah bagi sejumlah bank terbesar di dunia, dan sekitar enam triliun euro (US$6,79 triliun) atau 37% aset keuangan Eropa dikelola di ibukota Inggris, hampir dua kali lipat jumlah rival terdekatnya, Paris.
London juga mendominasi industri perbankan investasi senilai 5,2 triliun euro di Eropa.
Rachel Kent, seorang pengacara di Hogan Lovells yang telah memberi saran kepada perusahaan tentang hubungan perdagangan masa depan dengan Uni Eropa, mengatakan rancangan kesepakatan itu tidak mengesampingkan peningkatan kesetaraan di masa depan.
"Saya tidak melihat bahwa pintu apa pun telah ditutup," katanya. "Ini mungkin sebanyak yang kita harapkan pada tahap ini."
(prm) Next Article Brexit di Depan Mata, Ini Jurus Inggris Kala Cerai dari Eropa
Most Popular