Duh Defisit Migas Oktober Masih Tinggi, Capai US$ 1,42 Miliar

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
15 November 2018 11:50
Defisit migas lagi lagi jadi biang kerok jebolnya neraca dagang.
Foto: Kepala BPS Suhariyanto memberi keterangan pers terkait ekspor dan impor serta upah pekerja/buruh Oktober 2018 di Gedung 3, Kantor Pusat BPS. Jakarta, Kamis (15/11).
Jakarta, CNBC Indonesia- Lagi-lagi defisit dagang migas bikin neraca perdagangan jebol. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor migas selama Oktober meroket dibanding bulan sebelumnya jadi US$ 2,91 miliar.

Kepala BPS, Suhariyanto, memaparkan impor migas naik 26,97% dibanding bulan lalu, dari US$ 2,29 miliar ke US$ 2,91 miliar. "Karena ada peningkatan impor minyak mentah, hasil minyak, dan gas," kata Suhariyanto di kantornya, Kamis (15/11/2018).



Rincinya, RI ekspor migas US$ 1,48 miliar sementara impor sebanyak US$ 2,91 miliar. Sehingga defisit migas mencapai US$ 1,42 miliar. Sektor perminyakan masih jadi biang kerok untuk defisit dagang migas ini.

Defisit Migas Oktober Masih Tinggi, Capai US$ 1,42 Miliar Foto: Bps Impor


Dari data BPS diketahui impor minyak mentah mencapai US$ 878 juta dan impor hasil minyak atau BBM sebanyak US$ 1,72 miliar selama Oktober 2018.

Sementara gas masih mencatat performa baik, yakni ekspor US$ 952 juta dan impor US$ 311,2 juta sehingga masih bisa surplus US$ 641 juta.
(wed) Next Article Neraca Dagang September Surplus, Tapi Migas Masih Defisit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular