
Merpati Airlines Selesaikan Satu Pekerjaan Rumah
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
15 November 2018 09:31

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Merpati Nusantara Airlines lolos dari pailit setelah Pengadilan Negeri Surabaya mengabulkan proposal perdamaian perseroan dengan kreditur. Hal itu disampaikan oleh Corporate Secretary PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Edi Winarto.
"Majelis hakim mengesahkan proposal perdamaian Merpati," jelasnya, Rabu (14/11/2018).
Ia menambahkan bahwa proses selanjutnya yang harus dilakukan Merpati yakni memperoleh persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan implementasi atas proposal perdamaian yang dikabulkan tersebut.
"Ini merupakan tahap awal. Proses selanjutnya perlu mendapatkan persetujuan DPR dan implementasi atas proposal perdamaian," tambah Edi.
Sementara itu, ia memperkirakan maskapai ini bisa kembali beroperasi pada 2020 mendatang."Diharapkan bisa terbang di tahun 2020," tambahnya.
Setelah sidang ini, jalan Merpati semakin terbuka untuk terbang kembali. Keputusan ini juga menandakan bahwa Merpati harus melunasi utang-utang seluruh kreditur.
Berdasarkan data Perusahaan Pengelola Aset (PPA), Merpati memiliki utang mencapai Rp 10,72 triliun dan Aset Rp 1,21 triliun. Sehingga, ekuitas perseroan minus Rp 9,51 triliun.
Sebelumnya, Merpati dengan armada pesawat Rusia Irkut MC-21. Calon investor yang akan masuk adalah PT Intra Asia Corpora yang akan membawa dana Rp 6,4 triliun.
(ray/ray) Next Article Merpati Airlines Punya Utang Rp 10 T, Bagaimana Melunasinya?
"Majelis hakim mengesahkan proposal perdamaian Merpati," jelasnya, Rabu (14/11/2018).
Ia menambahkan bahwa proses selanjutnya yang harus dilakukan Merpati yakni memperoleh persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan implementasi atas proposal perdamaian yang dikabulkan tersebut.
"Ini merupakan tahap awal. Proses selanjutnya perlu mendapatkan persetujuan DPR dan implementasi atas proposal perdamaian," tambah Edi.
Sementara itu, ia memperkirakan maskapai ini bisa kembali beroperasi pada 2020 mendatang."Diharapkan bisa terbang di tahun 2020," tambahnya.
Setelah sidang ini, jalan Merpati semakin terbuka untuk terbang kembali. Keputusan ini juga menandakan bahwa Merpati harus melunasi utang-utang seluruh kreditur.
Berdasarkan data Perusahaan Pengelola Aset (PPA), Merpati memiliki utang mencapai Rp 10,72 triliun dan Aset Rp 1,21 triliun. Sehingga, ekuitas perseroan minus Rp 9,51 triliun.
Sebelumnya, Merpati dengan armada pesawat Rusia Irkut MC-21. Calon investor yang akan masuk adalah PT Intra Asia Corpora yang akan membawa dana Rp 6,4 triliun.
(ray/ray) Next Article Merpati Airlines Punya Utang Rp 10 T, Bagaimana Melunasinya?
Most Popular