
Kejar Target, Jagung Impor Harus Masuk 20 Desember
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
12 November 2018 17:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas) Kementerian Koordinator Perekonomian memutuskan mengimpor jagung untuk pakan ternak sebanyak maksimum 100.000 ton.
Adapun pihak yang ditugaskan untuk melakukan importasi tersebut adalah Badan Urusan Logistik (Bulog).
Bulog pun langsung bergerak cepat. Melalui surat bernomor B-1210/III/DA301/11/2018 tertanggal 7 November 2018, Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar mengundang seluruh eksportir jagung global untuk berpartisipasi dalam impor jagung RI tahun ini.
Batas akhir pengumpulan dokumen pengajuan dan Request for Quotation (RFQ) pun telah ditutup pada 9 November kemarin.
Dalam suratnya, Bulog mensyaratkan pemasukan impor jagung sebanyak 100.000 ton dengan negara asal Brasil dan/atau Argentina dibagi ke dua pelabuhan, yakni Cigading/Ciwandan sebanyak 30.000 ton dan Teluk Lamong sebanyak 70.000 ton.
Eksportir pun harus menyanggupi tanggal tibanya seluruh jagung di kedua pelabuhan tadi paling lambat 20 Desember 2018.
Jagung yang diimpor pun memiliki klasifikasi tertentu, antara lain kadar air maks. 14%, tingkat kepecahan (broken kernels) maks. 3%, tingkat kerusakan (damage kernels) maks. 5%, material asing maks. 2%, kadar aflatoxin maks. 20 PPB, serta bebas dari serangga hidup.
(ray) Next Article Kok RI Impor Jagung Lagi 30 Ribu Ton? Ini Penjelasan Mendag
Adapun pihak yang ditugaskan untuk melakukan importasi tersebut adalah Badan Urusan Logistik (Bulog).
Bulog pun langsung bergerak cepat. Melalui surat bernomor B-1210/III/DA301/11/2018 tertanggal 7 November 2018, Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar mengundang seluruh eksportir jagung global untuk berpartisipasi dalam impor jagung RI tahun ini.
Dalam suratnya, Bulog mensyaratkan pemasukan impor jagung sebanyak 100.000 ton dengan negara asal Brasil dan/atau Argentina dibagi ke dua pelabuhan, yakni Cigading/Ciwandan sebanyak 30.000 ton dan Teluk Lamong sebanyak 70.000 ton.
Eksportir pun harus menyanggupi tanggal tibanya seluruh jagung di kedua pelabuhan tadi paling lambat 20 Desember 2018.
Jagung yang diimpor pun memiliki klasifikasi tertentu, antara lain kadar air maks. 14%, tingkat kepecahan (broken kernels) maks. 3%, tingkat kerusakan (damage kernels) maks. 5%, material asing maks. 2%, kadar aflatoxin maks. 20 PPB, serta bebas dari serangga hidup.
(ray) Next Article Kok RI Impor Jagung Lagi 30 Ribu Ton? Ini Penjelasan Mendag
Most Popular