Pengumuman! Impor Jagung Dibuka, Bulog Targetkan 150.000 Ton
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
28 January 2019 20:12
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Urusan Logistik (Bulog) menerbitkan surat undangan pengadaan impor jagung sebanyak 150.000 ton.
Dalam surat bernomor B-280/III/DA301/PD.04.02/01/2019 tertanggal 25 Januari 2019, Direktur Pengadaan Bulog, Bachtiar mengundang seluruh eksportir jagung di luar negeri untuk berpartisipasi dalam pengadaan tersebut.
Adapun mereka yang serius ingin melakukan ekspor jagung ke RI diwajibkan mengirim seluruh dokumen dan formulir Request for Quotation (RFQ) yang telah diisi paling lambat hari ini, 28 Januari 2019 pukul 17.00 WIB.
Eksportir juga diminta menyanggupi batas akhir kedatangan impor jagung di pelabuhan di Tanah Air paling lambat 31 Maret 2019.
Sama seperti impor jagung pakan di akhir tahun lalu, pengadaan terkini sebanyak 150.000 ton ditargetkan berasal dari Argentina/Brasil dengan pelabuhan bongkar muat ditetapkan di Cigading, Banten sebanyak 30 ribu ton dan 120 ribu ton sisanya di Tanjung Perak, Surabaya.
Jagung yang diimpor diwajibkan memiliki klasifikasi sebagai berikut: kadar air maksimal 14%, tingkat kepecahan (broken kernels) maks. 3%, tingkat kerusakan (damage kernels) maks. 5%, material asing maks. 1,5%, kadar aflatoxin maks. 20 PPB, serta bebas dari serangga hidup.
CNBC Indonesia belum bisa memastikan apakah rencana tambahan impor jagung pakan sebanyak 30.000 ton di awal bulan ini termasuk ke dalam pengadaan kali ini.
(dru) Next Article Kejar Target, Jagung Impor Harus Masuk 20 Desember
Dalam surat bernomor B-280/III/DA301/PD.04.02/01/2019 tertanggal 25 Januari 2019, Direktur Pengadaan Bulog, Bachtiar mengundang seluruh eksportir jagung di luar negeri untuk berpartisipasi dalam pengadaan tersebut.
Adapun mereka yang serius ingin melakukan ekspor jagung ke RI diwajibkan mengirim seluruh dokumen dan formulir Request for Quotation (RFQ) yang telah diisi paling lambat hari ini, 28 Januari 2019 pukul 17.00 WIB.
 Foto: Ist |
 Foto: Ist |
Sama seperti impor jagung pakan di akhir tahun lalu, pengadaan terkini sebanyak 150.000 ton ditargetkan berasal dari Argentina/Brasil dengan pelabuhan bongkar muat ditetapkan di Cigading, Banten sebanyak 30 ribu ton dan 120 ribu ton sisanya di Tanjung Perak, Surabaya.
Jagung yang diimpor diwajibkan memiliki klasifikasi sebagai berikut: kadar air maksimal 14%, tingkat kepecahan (broken kernels) maks. 3%, tingkat kerusakan (damage kernels) maks. 5%, material asing maks. 1,5%, kadar aflatoxin maks. 20 PPB, serta bebas dari serangga hidup.
CNBC Indonesia belum bisa memastikan apakah rencana tambahan impor jagung pakan sebanyak 30.000 ton di awal bulan ini termasuk ke dalam pengadaan kali ini.
(dru) Next Article Kejar Target, Jagung Impor Harus Masuk 20 Desember
Most Popular