
Internasional
Facebook Blokir 115 Akun Jelang Pemilu Sela AS
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
06 November 2018 16:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Facebook mengatakan pada hari Senin (05/11/18) bahwa mereka telah memblokir sekitar 30 akun pada platformnya dan 85 akun di jejaring sosial foto Instagram. Tindakan itu dilakukan atas dasar kekhawatiran perusahaan terkait entitas asing yang mencoba mencampuri pemilihan umum (pemilu) paruh waktu di Amerika Serikat (AS).
Pengumuman itu datang tak lama setelah penegak hukum AS dan badan-badan intelijen mengatakan mereka tidak memiliki indikasi dari upaya untuk mengganggu infrastruktur pemilu, tetapi Amerika harus waspada terhadap upaya Rusia untuk menyebarkan berita palsu.
Pemilu itu akan diselenggarakan Selasa waktu setempat.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pekan lalu menemukan bahwa informasi yang salah di media sosial telah menyebar pada tingkat yang lebih besar daripada saat menjelang pemilihan presiden 2016. Saat itu, Rusia dituduh memanipulasi hasil pemilu melalui kampanye propaganda besar yang mendukung Donald Trump yang akhirnya menang.
"Pada Minggu malam, penegak hukum AS menghubungi kami tentang aktivitas online yang baru-baru ini mereka temukan, dan yang mereka yakini mungkin terkait dengan entitas asing," kata Facebook dalam postingan blog, dilansir dari AFP.
"Penyelidikan tahap awal kami sejauh ini telah mengidentifikasi sekitar 30 akun Facebook dan 85 akun Instagram yang mungkin terlibat dalam perilaku tidak autentik yang terkoordinasi."
"Kami secepatnya memblokir akun-akun ini, dan sekarang sedang menginvestigasi mereka lebih detail," menurut pernyataan itu.
Ini menambahkan semua halaman Facebook yang terkait dengan akun-akun itu muncul dalam bahasa Prancis atau Rusia.
Akun-akun Instagram kebanyakan dalam bahasa Inggris, dengan beberapa terfokus pada selebriti, dan debat politik lainnya.
"Biasanya, kami akan tindak lanjut lebih jauh dengan analisis kami sebelum mengumumkan apa pun secara publik. Tetapi, mengingat bahwa kita hanya berjarak satu hari dari pemilihan penting di AS, kami ingin memberi tahu orang-orang tentang tindakan yang telah kami ambil, dan fakta-fakta saat kami ketahui hari ini," tambah Facebook.
Meskipun ada tindakan keras agresif oleh perusahaan media sosial, apa yang disebut "berita sampah" menyebar pada tingkat yang lebih besar daripada tahun 2016 di media sosial menjelang pemilihan paruh waktu AS, menurut peneliti Oxford Internet Institute dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Kamis.
Twitter pada hari Sabtu mengatakan telah menghapus serangkaian akun yang berusaha untuk berbagi informasi yang disalahpahami tanpa memberikan detail mengenai jumlah akun tersebut.
(prm) Next Article Lagi, Facebook Blokir Akun Terkait Pengaruh Asing
Pengumuman itu datang tak lama setelah penegak hukum AS dan badan-badan intelijen mengatakan mereka tidak memiliki indikasi dari upaya untuk mengganggu infrastruktur pemilu, tetapi Amerika harus waspada terhadap upaya Rusia untuk menyebarkan berita palsu.
Pemilu itu akan diselenggarakan Selasa waktu setempat.
"Pada Minggu malam, penegak hukum AS menghubungi kami tentang aktivitas online yang baru-baru ini mereka temukan, dan yang mereka yakini mungkin terkait dengan entitas asing," kata Facebook dalam postingan blog, dilansir dari AFP.
"Penyelidikan tahap awal kami sejauh ini telah mengidentifikasi sekitar 30 akun Facebook dan 85 akun Instagram yang mungkin terlibat dalam perilaku tidak autentik yang terkoordinasi."
"Kami secepatnya memblokir akun-akun ini, dan sekarang sedang menginvestigasi mereka lebih detail," menurut pernyataan itu.
![]() |
Akun-akun Instagram kebanyakan dalam bahasa Inggris, dengan beberapa terfokus pada selebriti, dan debat politik lainnya.
"Biasanya, kami akan tindak lanjut lebih jauh dengan analisis kami sebelum mengumumkan apa pun secara publik. Tetapi, mengingat bahwa kita hanya berjarak satu hari dari pemilihan penting di AS, kami ingin memberi tahu orang-orang tentang tindakan yang telah kami ambil, dan fakta-fakta saat kami ketahui hari ini," tambah Facebook.
Meskipun ada tindakan keras agresif oleh perusahaan media sosial, apa yang disebut "berita sampah" menyebar pada tingkat yang lebih besar daripada tahun 2016 di media sosial menjelang pemilihan paruh waktu AS, menurut peneliti Oxford Internet Institute dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Kamis.
Twitter pada hari Sabtu mengatakan telah menghapus serangkaian akun yang berusaha untuk berbagi informasi yang disalahpahami tanpa memberikan detail mengenai jumlah akun tersebut.
(prm) Next Article Lagi, Facebook Blokir Akun Terkait Pengaruh Asing
Most Popular