
Rupiah Jeblok, Optimisme Pelaku Bisnis Jatuh di Kuartal III
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
05 November 2018 14:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat optimisme pelaku bisnis dan konsumen pada kuartal III-2018 jatuh, meskipun kondisi bisnis maupun kondisi ekonomi konsumen diyakini masih terus tumbuh.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat optimisme pelaku bisnis pada kuartal III-2018 hanya 108,05 atau turun dibandingkan periode sama kuartal sebelumnya yakni 112,82.
"Sedikit pesimis, tapi angkanya masih di atas 100," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Senin (5/11/2018).
Data otoritas statistik menunjukkan, bahwa pesimisme para pebisnis terlihat dari komponen pendapatan usaha dan penggunaan kapasitas usaha. Namun rata-rata jumlah kerja pada kuartal IIi-2018 justru naik.
Pada kuartal IV-2018, tingkat optimisme pelaku bisnis diperkirakan akan kembali turun menjadi 106.45. Meski demikian, kondisi bisnis pada seluruh kategori lapangan usaha diperkirakan terus tumbuh.
"Ini salah satunya karena nilai tukar rupiah," kata Suhariyanto.
Tidak hanya optimisme pelaku bisnis, kondisi ekonomi konsumen pada kuartal III-2018 pun anjlok. Indeks tendensi konsuem di kuartal lalu menjadi 101,23 dari periode sama kuartal lalu sebesar 125,43.
"Jadi dia tidak berharap ada kenaikan pendapatan. Pengaruh inflasi tidak besar juga, volume konsumsi juga flat," katanya.
Pada kuartal IV-2018, indeks tendensi konsumen diperkirakan akan naik sedikit menjadi 103,29. Para konsumen, meyakini tingkat pendapatan akan naik, seiring dengan indeks pendapatan yang diperkirakan naik 108,20.
(dru) Next Article Efek Kejut Ganasnya Corona: Ada Pengusaha Cuma Kuat Sebulan!
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat optimisme pelaku bisnis pada kuartal III-2018 hanya 108,05 atau turun dibandingkan periode sama kuartal sebelumnya yakni 112,82.
"Sedikit pesimis, tapi angkanya masih di atas 100," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Senin (5/11/2018).
![]() |
Data otoritas statistik menunjukkan, bahwa pesimisme para pebisnis terlihat dari komponen pendapatan usaha dan penggunaan kapasitas usaha. Namun rata-rata jumlah kerja pada kuartal IIi-2018 justru naik.
Pada kuartal IV-2018, tingkat optimisme pelaku bisnis diperkirakan akan kembali turun menjadi 106.45. Meski demikian, kondisi bisnis pada seluruh kategori lapangan usaha diperkirakan terus tumbuh.
"Ini salah satunya karena nilai tukar rupiah," kata Suhariyanto.
Tidak hanya optimisme pelaku bisnis, kondisi ekonomi konsumen pada kuartal III-2018 pun anjlok. Indeks tendensi konsuem di kuartal lalu menjadi 101,23 dari periode sama kuartal lalu sebesar 125,43.
"Jadi dia tidak berharap ada kenaikan pendapatan. Pengaruh inflasi tidak besar juga, volume konsumsi juga flat," katanya.
Pada kuartal IV-2018, indeks tendensi konsumen diperkirakan akan naik sedikit menjadi 103,29. Para konsumen, meyakini tingkat pendapatan akan naik, seiring dengan indeks pendapatan yang diperkirakan naik 108,20.
(dru) Next Article Efek Kejut Ganasnya Corona: Ada Pengusaha Cuma Kuat Sebulan!
Most Popular