
Lion Air Jatuh, Basarnas Klaim RI Belum Perlu Bantuan Asing
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
30 October 2018 15:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian dan evakuasi korban dan bodi utama pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di kawasan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Meskipun bantuan asing terus berdatangan, tim SAR yang terdiri dari pihak Basarnas, TNI hingga Polri masih enggan untuk menerima bantuan tersebut.
"Kami belum menerima bantuan dari luar karena masih mampu dilakukan oleh Tim SAR Gabungan. Jadi kami minta waktu saja saat ini," ujar Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Didi Hamzar dalam konferensi pers, Selasa (30/10/18).
"Sampai saat ini kami masih operasi gabungan dengan kemampuan dari tim SAR gabungan Indonesia. Karena menilai dari kesiapan dan lokasi kejadian kami masih cukup melakukannya," lanjutnya.
Ia menambahkan, bantuan yang sudah diberikan oleh asing diantaranya sistem komunikasi dan alat pendeteksi dini dari negara Australia dan Singapura. Namun, seluruh keputusan penerimaan bantuan pencarian dari pihak asing berasal dari Kepala Basarnas, yakni Muhammad Syaugi.
Sedangkan hingga saat ini pencarian dari dalam negeri masih dilakukan selama 24 jam sehari dengan mengerahkan 50 penyelam, 35 kapal di laut dan juga bantuan lewat udara.
"Kalau Australia kami kan ada kerja sama bilateral untuk melakukan pencarian seperti ini, berkaitan dengan sistem komunikasi dan pendeteksi dini," kata Didi.
(miq/miq) Next Article Basarnas Temukan Beberapa Jenazah Korban Lion Air JT-610
Meskipun bantuan asing terus berdatangan, tim SAR yang terdiri dari pihak Basarnas, TNI hingga Polri masih enggan untuk menerima bantuan tersebut.
"Kami belum menerima bantuan dari luar karena masih mampu dilakukan oleh Tim SAR Gabungan. Jadi kami minta waktu saja saat ini," ujar Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Didi Hamzar dalam konferensi pers, Selasa (30/10/18).
Ia menambahkan, bantuan yang sudah diberikan oleh asing diantaranya sistem komunikasi dan alat pendeteksi dini dari negara Australia dan Singapura. Namun, seluruh keputusan penerimaan bantuan pencarian dari pihak asing berasal dari Kepala Basarnas, yakni Muhammad Syaugi.
Sedangkan hingga saat ini pencarian dari dalam negeri masih dilakukan selama 24 jam sehari dengan mengerahkan 50 penyelam, 35 kapal di laut dan juga bantuan lewat udara.
"Kalau Australia kami kan ada kerja sama bilateral untuk melakukan pencarian seperti ini, berkaitan dengan sistem komunikasi dan pendeteksi dini," kata Didi.
(miq/miq) Next Article Basarnas Temukan Beberapa Jenazah Korban Lion Air JT-610
Most Popular