Ini Pernyataan Resmi Boeing Soal Lion Air JT 610 yang Jatuh
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
29 October 2018 12:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Boeing menyampaikan pernyataan duka cita mendalam setelah pesawat milik Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 kehilangan kontak dan jatuh di perairan Pulau Jawa. Pesawat nahas itu diketahui berjenis Boeing 737 MAX.
Dalam situs web resmi Boeing disampaikan, "Perusahaan Boeing sangat bersedih dengan deng hilangnya Penerbangan JT610. Kami menyampaikan kepedulian atas apa yang terjadi dan menyampaikan simpati kami kepada keluarga korban dan orang-orang yang dicintai. (The Boeing Company is deeply saddened by the loss of Flight JT 610. We express our concern for those on board and extend heartfelt sympathies to their families and loved ones)," tulis Boeing.
Boeing juga menegaskan siap memberikan bantuan teknis untuk melakukan investigasi di lokasi kecelakaan. Sesuai dengan protokol internasional, lanjut rilis Boeing, investigasi atas kecelakaan pesawat terbang harus melalui arahan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Pesawat milik Lion Air bernomor penerbangan JT 610 hilang kontak. Pesawat ini berencana terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang. Dan dilaporkan hilang kontak pada 29 Oktober 2018.
Penerbangan JT610 berangkat sekitar 6:20 WIB dan dijadwalkan mendarat di ibu kota wilayah penambangan timah Bangka-Belitung pada jam 7:20 WIB pagi, menurut situs web Flightradar 24.
Dari keterangan Kementerian Perhubungan, Senin (29/10/2018), pesawat yang hilang ini adalah Boeing 737 Max 8.
"Pesawat yang membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA sampai saat ini telah hilang kontak selama kurang lebih 3 jam," kata Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Sindu Rahayu dalam keterangannya.
[Gambas:Video CNBC]
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, mengonfirmasi pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak.
"KNKT mengucapkan belasungkawa atas musibah itu. Mudah-mudahan penyebabnya bisa kita temukan segera," ujar Soerjanto dalam keterangan pers di kantor pusat Basarnas, Jakarta, Senin (29/10/2018).
Menurut dia, pesawat itu baru mulai masuk dan digunakan Lion Air sejak Agustus 2018. Pesawat tersebut adalah Boeing 737 Max 8.
"Jadi relatif baru," ujar Soerjanto.
(hps/prm) Next Article Boeing Lion Air Gangguan di Cockpit, Pesawat Return To Base!
Dalam situs web resmi Boeing disampaikan, "Perusahaan Boeing sangat bersedih dengan deng hilangnya Penerbangan JT610. Kami menyampaikan kepedulian atas apa yang terjadi dan menyampaikan simpati kami kepada keluarga korban dan orang-orang yang dicintai. (The Boeing Company is deeply saddened by the loss of Flight JT 610. We express our concern for those on board and extend heartfelt sympathies to their families and loved ones)," tulis Boeing.
Boeing juga menegaskan siap memberikan bantuan teknis untuk melakukan investigasi di lokasi kecelakaan. Sesuai dengan protokol internasional, lanjut rilis Boeing, investigasi atas kecelakaan pesawat terbang harus melalui arahan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
![]() Pernyataan Resmi dari Boeing |
Pesawat milik Lion Air bernomor penerbangan JT 610 hilang kontak. Pesawat ini berencana terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang. Dan dilaporkan hilang kontak pada 29 Oktober 2018.
Dari keterangan Kementerian Perhubungan, Senin (29/10/2018), pesawat yang hilang ini adalah Boeing 737 Max 8.
"Pesawat yang membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA sampai saat ini telah hilang kontak selama kurang lebih 3 jam," kata Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Sindu Rahayu dalam keterangannya.
[Gambas:Video CNBC]
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, mengonfirmasi pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak.
"KNKT mengucapkan belasungkawa atas musibah itu. Mudah-mudahan penyebabnya bisa kita temukan segera," ujar Soerjanto dalam keterangan pers di kantor pusat Basarnas, Jakarta, Senin (29/10/2018).
Menurut dia, pesawat itu baru mulai masuk dan digunakan Lion Air sejak Agustus 2018. Pesawat tersebut adalah Boeing 737 Max 8.
"Jadi relatif baru," ujar Soerjanto.
(hps/prm) Next Article Boeing Lion Air Gangguan di Cockpit, Pesawat Return To Base!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular