Berkat Prabumulih, Pendapatan Pertamina EP Naik Jadi Rp 7,7 T

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
24 October 2018 13:03
Pertamina EP dongkrak pendapatannya jadi Rp 7,7 T
Foto: Ist/Pertamina.com
Jakarta, CNBC Indonesia- Sampai pada kuartal III 2018, PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar Rp 239 miliar, menjadi Rp 7,7 triliun, dari yang sebelumnya sebesar Rp 6,48 triliun di periode yang sama 2017. 

Peningkatan pendapatan ini didorong dari kinerja Asset 2 Lapangan Prabumulih yang melakukan inovasi sejak April 2018 yakni Integrated Gas Monitoring dan Conditioning.

[Gambas:Video CNBC]

"Inovasi merupakan kegiatan yang terus dilaksanakan di PT Pertamina EP (PEP) Prabumulih Field, guna mencapai target produksi dan juga revenue dengan biaya yang seminim mungkin untuk mendatangkan hasil yang maksimal bagi negara," tutur Prabumulih Field Manager Heragung Ujiantoro melalu keterangan resminya, Rabu (24/10/2018).



PEP Prabumulih Field memegang peranan penting pada penyaluran gas di Sumatra Selatan dan Jawa Bagian Barat. Hal ini mengingat, posisi PEP Prabumulih Field bukan hanya sebagai salah satu produsen terbesar dari gas di Sumatera Selatan, melainkan juga memegang proses kendali penyaluran dari produsen-produsen gas lainnya yakni PEP Pendopo Field, PEP Adera Field, Medco Teras, Medco Rambutan, dan juga KSO Indrillco. 

"Optimalisasi gas selalu menjadi fokus utama kami, mengingat setiap konsumen memiliki spesifikasi kebutuhan tekanan gas yang berbeda-beda. Guna menghindari back pressure (tekanan balik), maka diperlukan smart system yang bisa mengontrol gas sehingga aliran gas dapat menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan meningkatkan revenue bagi perusahaan," terang Heragung. 

Sementara itu dari sisi konsumen, inovasi ini juga diungkap Heragung sebagai hal yang positif untuk menghindari kekurangan pasokan gas.

Gas Production Assistant Manager PEP Prabumulih Field Wangsit Sinung K menambahkan, tahapan inovasi tersebut dimulai dari kegiatan identifikasi operasi plant, engineering, koordinasi dengan transporter - konsumen, SWOT analysis, modifikasi sistem control penyaluran gas, operasi, dan monitoring.

Wangsit menerangkan, dalam kondisi sebelum optimalisasi, penyaluran gas untuk konsumen menggunakan flow controller dengan menggunakan sensing yang untuk safety operation LPG Plant Sumbagsel saja. Setelah dilakukan inovasi dengan membuat formula, sensing flow controller dapat memperhitungkan kondisi operasi dari beragam produsen gas.

"Selanjutnya, dengan membuat baseline percentage operasi flow controller, penyaluran gas ke konsumen PGN Jawa dan konsumen Sumbagsel dapat diatur sesuai kebutuhan dan juga target," ujar Wangsit.

Saat ini produksi PEP Prabumulih Field berkisar pada angka 8.537 BOPD untuk minyak dan 154.8 MMSCFD untuk gas. Konsumen utama gas dari Sumatera Selatan antara lain terdiri dari PT Pupuk Sriwidjaya, PT PGN untuk kelistrikan di Jawa, PT PLTG Asrigita, hingga gas kota Palembang dan Prabumulih.
(gus) Next Article Produksi Pertamina EP Meningkat Berkat 4 Sumur Pengembangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular