4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK
Bekraf: Tahun Ini Kontribusi Ekraf Pada PDB Rp 1.105 T
23 October 2018 10:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan kontribusi ekonomi kreatif terhadap ekonomi nasional terus bertumbuh dengan pesat yang menandakan ekspansifnya para pelaku industri kreatif.
Pada 2017 lalu, ekonomi kreatif menyumbang Rp 1.000 triliun pada ekonomi nasional. Ini setara dengan kontribusi 7,57% pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia. "Tahun ini diprediksi ekonomi kreatif akan berkontribusi Rp 1.105 triliun kepada PDB," ujar Triawan dalam paparan kerja 4 tahun Jokowi-JK di Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Triawan menambahkan dari sisi serapan tenaga kerja, pada tahun 2015 ekonomi kreatif menyerap 15,9 juta tenaga kerja, tahun 2017 naik menjadi 17,4 juta tenaga kerja dan 2018 diramalkan naik ke 18,1 juta tenaga kerja.
Dari sisi ekspor terlihat perlambatan pertumbuhan. Pada 2015 ekspor ekonomi kreatif mencapai US$16,3 miliar. Tahun 2017 nilai ekspornya US$21,5 miliar dan pada 2018 nilai ekspornya diprediksi US$22,6 miliar.
"Perlambatan pertumbuhan ekspor 2018 diimbangi dengan peningkatan konsumsi dalam negeri. Sesuai dengan motto kita 'lokal first, global later' agar kita bisa membentengi diri dari produk-produk impor," tambahnya.
"Kita lihat perkembangan cafe-cafe saat ini sudah bisa mengimbangi Starbucks dan jumlah penonton film Indonesia terus meningkat karena ada dukungan pemerintah pada ekonomi kreatif."
(roy/hps)
Pada 2017 lalu, ekonomi kreatif menyumbang Rp 1.000 triliun pada ekonomi nasional. Ini setara dengan kontribusi 7,57% pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia. "Tahun ini diprediksi ekonomi kreatif akan berkontribusi Rp 1.105 triliun kepada PDB," ujar Triawan dalam paparan kerja 4 tahun Jokowi-JK di Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Dari sisi ekspor terlihat perlambatan pertumbuhan. Pada 2015 ekspor ekonomi kreatif mencapai US$16,3 miliar. Tahun 2017 nilai ekspornya US$21,5 miliar dan pada 2018 nilai ekspornya diprediksi US$22,6 miliar.
"Perlambatan pertumbuhan ekspor 2018 diimbangi dengan peningkatan konsumsi dalam negeri. Sesuai dengan motto kita 'lokal first, global later' agar kita bisa membentengi diri dari produk-produk impor," tambahnya.
"Kita lihat perkembangan cafe-cafe saat ini sudah bisa mengimbangi Starbucks dan jumlah penonton film Indonesia terus meningkat karena ada dukungan pemerintah pada ekonomi kreatif."
Artikel Selanjutnya
Koalisi Seni Dorong Bekraf Kawal Aturan Turunan UU Ekraf
(roy/hps)