
Produksi Domestik Turun, Impor Kopi Melonjak Drastis 500%
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
22 October 2018 13:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Volume impor kopi di Indonesia pada Januari-September 2018 naik drastis mencapai 524% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau dari 11.810 ton menjadi 73.756 ton.
Dari jumlah itu, kenaikan volume impor terbesar terjadi pada kopi asal Vietnam yang meningkat menjadi 63.421 ton, dibanding tahun lalu yang hanya 4.893 ton.
Ketua Umum Dewan Kopi Indonesia (Dekopi), Anton Apriyantono, mengatakan produksi kopi domestik tergolong stagnan bahkan cenderung turun.
Hal ini, kata dia, disebabkan lebih karena masalah iklim di Indonesia yang mengganggu produksi.
"Produksi kita pernah turun karena masalah iklim di 2015-2016 atau sejak 2014. Sekarang juga belum meningkat pesat produksinya [...] stagnan, malah cenderung turun," ujar Anton kepada CNBC Indonesia, Senin (22/10/2018).
Sebaliknya, dia memperkirakan konsumsi kopi domestik, baik oleh industri maupun kedai-kedai kopi naik sekitar 8% per tahun.
"Saya belum punya data akurat, tapi perkiraannya paling tidak naik 8% per tahun," katanya.
Adapun produktivitas kebun kopi di Indonesia memang masih kalah misalnya dibandingkan dengan Vietnam.
Indonesia hanya bisa menghasilkan 500 kg per hektare kopi robusta, sementara produktivitas Vietnam mencapai 2,7 ton per hektare.
Padahal, Indonesia memiliki luas lahan hingga 1,2 juta hektare atau jauh lebih besar dibandingkan dengan Vietnam hanya 630 hektare.
"Dengan luas lahan perkebunan yang mencapai 1,2 juta hektare, Indonesia belum memaksimalkan produktivitas lahannya," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Kamis (26/4/2018).
(ray/ray) Next Article Selera Peminum Berubah, Impor Kopi Meroket 500%!
Dari jumlah itu, kenaikan volume impor terbesar terjadi pada kopi asal Vietnam yang meningkat menjadi 63.421 ton, dibanding tahun lalu yang hanya 4.893 ton.
Ketua Umum Dewan Kopi Indonesia (Dekopi), Anton Apriyantono, mengatakan produksi kopi domestik tergolong stagnan bahkan cenderung turun.
Hal ini, kata dia, disebabkan lebih karena masalah iklim di Indonesia yang mengganggu produksi.
"Produksi kita pernah turun karena masalah iklim di 2015-2016 atau sejak 2014. Sekarang juga belum meningkat pesat produksinya [...] stagnan, malah cenderung turun," ujar Anton kepada CNBC Indonesia, Senin (22/10/2018).
![]() |
Sebaliknya, dia memperkirakan konsumsi kopi domestik, baik oleh industri maupun kedai-kedai kopi naik sekitar 8% per tahun.
"Saya belum punya data akurat, tapi perkiraannya paling tidak naik 8% per tahun," katanya.
Adapun produktivitas kebun kopi di Indonesia memang masih kalah misalnya dibandingkan dengan Vietnam.
Indonesia hanya bisa menghasilkan 500 kg per hektare kopi robusta, sementara produktivitas Vietnam mencapai 2,7 ton per hektare.
Padahal, Indonesia memiliki luas lahan hingga 1,2 juta hektare atau jauh lebih besar dibandingkan dengan Vietnam hanya 630 hektare.
"Dengan luas lahan perkebunan yang mencapai 1,2 juta hektare, Indonesia belum memaksimalkan produktivitas lahannya," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Kamis (26/4/2018).
(ray/ray) Next Article Selera Peminum Berubah, Impor Kopi Meroket 500%!
Most Popular