Luhut di Hadapan Milenial: Negeri Ini Dikelola dengan Bagus

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
20 October 2018 16:51
Ketidakpastian global terus mendera perekonomian dunia, utamanya negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia.
Foto: Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Grand Launching CNBC Indonesia TV (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketidakpastian global terus mendera perekonomian dunia, utamanya negara-negara berkembang seperti Indonesia. Kendati demikian, ekonomi Indonesia dipastikan akan tetap terus tumbuh.

"Saat ini kondisi ekonomi Indonesia terus tumbuh di tengah ketidakpastian global. Negara ini dikelola dengan bagus," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) di Jakarta, Sabtu (20/10/2018), yang dipadati kaum milenial.


Dia pun menjelaskan, indikator yang menunjukkan ekonomi Indonesia masih baik, yakni akhir tahun lalu ekonomi Indonesia tumbuh di kisaran 5,27% dengan inflasi mencapai target 2,5%-4,5%.

Tak lepas dari indikator lainnya, yakni soal utang Indonesia. Menurut dia banyak kalangan yang menilai jika utang saat ini berjumlah besar.

Lagi-lagi Luhut menegaskan rasio utang Indonesia masih di bawah ketentuan undang-undang dan di bawah 30% dari produk domestik bruto (PDB). Ia pun menuturkan, saat ini pemerintah terus berupaya untuk mengelola utang agar kualitasnya lebih baik. Adapun, pemerintah menargetkan defisit anggaran sebesar 2%.

Luhut di Hadapan Milenial: Negeri Ini Dikelola dengan BagusFoto: Aristya Rahadian Krisabella
"Kemarin saya bertemu banyak manusia di Bali (saat IMF-WB Annual Meetings). Mereka itu kepala negara, para bankir, dan mereka bilang utang Indonesia rendah sekali, masih di bawah 30% dari PDB," katanya.

Hal ini, lanjut Luhut, menunjukkan bahwa prospek ekonomi Indonesia masih sangat baik.

"Jadi kalau ada yang bilang macam-macam, jangan percaya. Kita sekarang sudah dapat investment grade dari tiga lembaga rating, ini adalah hal yang bagus," tandasnya.


(prm) Next Article Lagi & Lagi Luhut 'Ramal' PDB RI Q3 Minus, Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular