Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Luhut: Saya Kira Bisa Lebih Tinggi Lagi

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
06 August 2025 20:35
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan memimpin pertemuan strategis dengan jajaran Kementerian/Lembaga (K/L), hari ini, Jumat (4/7/2025), untuk meninjau kesiapan pilot project digitalisasi program bantuan sosial (bansos) yang akan segera diluncurkan. (Dok. Tim Media DEN)
Foto: Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan memimpin pertemuan strategis dengan jajaran Kementerian/Lembaga (K/L), hari ini, Jumat (4/7/2025), untuk meninjau kesiapan pilot project digitalisasi program bantuan sosial (bansos) yang akan segera diluncurkan. (Dok. Tim Media DEN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan merespons keraguan sejumlah ekonom terhadap data pertumbuhan ekonomi kuartal II yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Beberapa ekonom menilai data pertumbuhan ekonomi tersebut terlalu tinggi dari ekspektasi.

Namun, Luhut menerangkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah tergolong bagus. Bahkan, menurutnya bisa lebih tinggi jika sudah menjalankan kebijakan deregulasi.

"Saya kira sudah bagus, bisa lebih tinggi kalau kita deregulasinya jalan," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasari mengatakan bahwa perhitungan yang dilakukan sudah mengacu dengan standar internasional.

"Kan ada standar internasional," kata Amalia, secara terpisah.

Menurut Amalia, data pendukung dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi itu sudah sesuai, saat ditanya mengenai adanya beberapa faktor yang tidak mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Data-data pendukungnya sudah oke," kata Amalia.

"Sudah semua. Pendukungnya sudah mantap lah itu," tambahnya.

Sebelumnya, beberapa ekonom mengaku terkejut dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2025. Pasalnya, angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis beberapa waktu lalu di atas ekspektasi yang memperkirakan hanya di kisaran 4,69% - 4,81%, karena masih besarnya tekanan indikator belanja masyarakat dan kinerja sektor manufaktur pada periode itu.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bawa Rombongan, Luhut Sambangi Kantor Menko Airlangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular