Sri Mulyani Curhat Susahnya Kelola Ekonomi RI Tahun Ini
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
18 October 2018 12:22
Tangerang, CNBC Indonesia- Mengelola perekonomian di tengah dinamika ketidakpastian ekonomi global bukanlah hal mudah. Belum lagi, ditambah masalah struktural yang saat ini belum bisa diselesaikan pemerintah.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan sambutan dalam Wisuda Akbar PKN STAN, di Indonesia Convention Exibition, kawasan BSD, Tangerang, Kamis (18/10/2018).
"Mengelola ekonomi Indonesia di tengah dinamika global tidak mudah. Ada perubahan kebijakan di negara maju yang memberikan spill over kepada seluruh negara, tak terkecuali Indonesia," kata Sri Mulyani.
Secara keseluruhan, pemerintah mengklaim telah berhasil mengelola kondisi perekonomian Indonesia dengan cukup baik di tengah dinamika ketidakpastian perekonomian dunia yang makin tak menentu.
Pertumbuhan ekonomi masih bisa dijaga di angka 5%, kemiskinan maupun pengangguran berhasil diturunkan, inflasi pun jauh lebih rendah dan relatif stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumny.
"Namun tugas ini tidak berhenti. Kami makin meningkatkan kewaspadaan karena tidak hanya global, tapi berbagai isu struktural akan terus pengaruhi ekonomi," tegasnya.
Maka dari itu, peran kas keuangan negara sebagai penyangga menjadi penting. Pemerintah akan terus berupaya, menggunakan APBN sebagai instrumen yang bisa menahan gejolak eksternal.
"Isu fundamental harus kita benahi menggunakan keuangan negara," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
(gus) Next Article Dunia Sedang Sakit, Sri Mulyani Mau Aset Negara Tak Tidur!
Hal tersebut dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan sambutan dalam Wisuda Akbar PKN STAN, di Indonesia Convention Exibition, kawasan BSD, Tangerang, Kamis (18/10/2018).
Secara keseluruhan, pemerintah mengklaim telah berhasil mengelola kondisi perekonomian Indonesia dengan cukup baik di tengah dinamika ketidakpastian perekonomian dunia yang makin tak menentu.
Pertumbuhan ekonomi masih bisa dijaga di angka 5%, kemiskinan maupun pengangguran berhasil diturunkan, inflasi pun jauh lebih rendah dan relatif stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumny.
"Namun tugas ini tidak berhenti. Kami makin meningkatkan kewaspadaan karena tidak hanya global, tapi berbagai isu struktural akan terus pengaruhi ekonomi," tegasnya.
Maka dari itu, peran kas keuangan negara sebagai penyangga menjadi penting. Pemerintah akan terus berupaya, menggunakan APBN sebagai instrumen yang bisa menahan gejolak eksternal.
"Isu fundamental harus kita benahi menggunakan keuangan negara," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
(gus) Next Article Dunia Sedang Sakit, Sri Mulyani Mau Aset Negara Tak Tidur!
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular