Akuisisi Freeport, Inalum Pinjamkan Rp 13 T ke Pemda Papua
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
18 October 2018 15:30

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Indonesia Asahan Aluminium/Inalum (Persero) akan memberikan pinjaman kepada BUMD Papua sekitar US$ 900 juta atau Rp 13,67 triliun, yang dijaminkan dengan saham yang dimiliki BUMD Papua kepada PT Inalum.
"US$ 900 juta diambil dari dana akuisisi yang US$ 3,85 miliar itu. Sebenarnya itu uangnya pemda yang kami talangi dulu untuk bayar akuisisi ini," ujar Kepala Komunikasi Korporat dan Hubungan Pemerintah Inalum Rendi Witular kepada media ketika dijumpai di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
[Gambas:Video CNBC]
Lebih lanjut, Rendi mengatakan, Inalum memastikan cicilannya tidak akan membebani pemda, karena pihaknya akan mengalokasikan dividen lebih banyak untuk pelunasannya.
Sederhananya, nanti pemda Papua akan melunasi pinjaman yang diberikan tersebut melalui dividen yang akan diperoleh pemda kelak.
Tetapi, porsi dividen untuk membayar utangan tersebut juga akan diperhitungkan, karena tentunya perusahaan tidak ingin semua dividen untuk membayar cicilan."Ya kami juga tidak mau kalau semua dividen untuk bayar cicilan," tutur Rendi.
Adapun, untuk tenornya, Rendi masih enggan mengungkapkannya, karena masih dalam tahap diskusi bersama.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium/Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin memang pernah menyebutkan, pihaknya akan membantu Pemerintah Daerah (Pemda) Papua untuk mengambil 10% saham yang diakuisisi dari PT Freeport Indonesia (PTFI).
"Memang pemda membeli 10% saham dari PTFI. Kami membantu pemdalah untuk bisa merealisakan transaksi ini, Kami bayari dulu, nanti dibayar cicilannya pakai dividen. Sama kan kalau mau beli motor di koperasi kantor, dibayarin dulu cicilannya, potong gaji. Mirip-mirip seperti itu," ujar Budi kepada media saat dijumpai usai melakukan rapat bersama Komisi VII, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (23/7/2018).
Lebih lanjut, Budi menjelaskan, dengan skema ini maka ada sahamnya akan dijaminkan ke Inalum dan diserahkan begitu selesai pelunasan dividen. Dengan begini, Pemda akan lebih komitmen dan tidak menjual saham ke pihak asing seperti pengalaman dengan Indocopper terdahulu.
"Indocopper dulu juga begitu, dulu dikasih pemerintah Indonesia dijatuhkan ke swasta, swastanya pinjam ke Freeport kemudian dibeli lagi oleh Freeport. Maka kalau bisa pinjamnya ke kami saja," imbuhnya.
"Kami sudah bicara dengan mereka, saya sekarang juga janjian ketemu dengan pihak pemda Papua," tambah Budi.
(gus) Next Article Tersandung Pemda Papua, ESDM: Divestasi Freeport Jalan Terus
"US$ 900 juta diambil dari dana akuisisi yang US$ 3,85 miliar itu. Sebenarnya itu uangnya pemda yang kami talangi dulu untuk bayar akuisisi ini," ujar Kepala Komunikasi Korporat dan Hubungan Pemerintah Inalum Rendi Witular kepada media ketika dijumpai di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
[Gambas:Video CNBC]
Lebih lanjut, Rendi mengatakan, Inalum memastikan cicilannya tidak akan membebani pemda, karena pihaknya akan mengalokasikan dividen lebih banyak untuk pelunasannya.
Sederhananya, nanti pemda Papua akan melunasi pinjaman yang diberikan tersebut melalui dividen yang akan diperoleh pemda kelak.
Tetapi, porsi dividen untuk membayar utangan tersebut juga akan diperhitungkan, karena tentunya perusahaan tidak ingin semua dividen untuk membayar cicilan."Ya kami juga tidak mau kalau semua dividen untuk bayar cicilan," tutur Rendi.
Adapun, untuk tenornya, Rendi masih enggan mengungkapkannya, karena masih dalam tahap diskusi bersama.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium/Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin memang pernah menyebutkan, pihaknya akan membantu Pemerintah Daerah (Pemda) Papua untuk mengambil 10% saham yang diakuisisi dari PT Freeport Indonesia (PTFI).
"Memang pemda membeli 10% saham dari PTFI. Kami membantu pemdalah untuk bisa merealisakan transaksi ini, Kami bayari dulu, nanti dibayar cicilannya pakai dividen. Sama kan kalau mau beli motor di koperasi kantor, dibayarin dulu cicilannya, potong gaji. Mirip-mirip seperti itu," ujar Budi kepada media saat dijumpai usai melakukan rapat bersama Komisi VII, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (23/7/2018).
Lebih lanjut, Budi menjelaskan, dengan skema ini maka ada sahamnya akan dijaminkan ke Inalum dan diserahkan begitu selesai pelunasan dividen. Dengan begini, Pemda akan lebih komitmen dan tidak menjual saham ke pihak asing seperti pengalaman dengan Indocopper terdahulu.
"Indocopper dulu juga begitu, dulu dikasih pemerintah Indonesia dijatuhkan ke swasta, swastanya pinjam ke Freeport kemudian dibeli lagi oleh Freeport. Maka kalau bisa pinjamnya ke kami saja," imbuhnya.
"Kami sudah bicara dengan mereka, saya sekarang juga janjian ketemu dengan pihak pemda Papua," tambah Budi.
(gus) Next Article Tersandung Pemda Papua, ESDM: Divestasi Freeport Jalan Terus
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular