
Internasional
Genjot Pasar China, Tahun Depan Ford Luncurkan SUV Baru
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
16 October 2018 15:59

Beijing, CNBC Indonesia - Ford Motor Co, produsen kendaraan bermotor asal Amerika Serikat (AS), mengungkapkan jenis kendaraan sport (sport utility vehicle/SUV) untuk China pada hari Selasa (16/10/2018).
Perusahaan juga menyampaikan rencananya untuk merilis serentetan model-model baru akan membantu mengerek penjualan yang anjlok di pasar otomotif nomor satu di dunia itu mulai tahun depan.
Ford, berjuang untuk bangkit dari penurunan penjualan yang parah di China, akan mulai menjual SUV entry-level bernama "Territory" di awal tahun depan. Mobil itu akan dikembangkan bersama-sama dengan mitra local yakni Jiangling Motors Corp Ltd (JMC).
Mobil, yang berdasar pada model tanpa embel-embel dari JMC, ditujukan untuk menarik minat konsumen di kota-kota China yang kecil. Pasalnya, kota-kota tersebut telah menjadi mesin pertumbuhan utama di pasaran selama satu dekade terakhir. Ford akan bersaing dengan model-model dari perusahaan local seperti Geely dan Great Wall Motor.
SUV tersebut adalah salah satu dari 50 kendaraan Ford yang baru ataupun didesain ulang, yang rencananya akan diluncurkan di China mulai tahun ini sampai 2025. Kendaraan itu termasuk mobil Ford Focus yang didesain ulang dan akan masuk ke ruang pamer di akhir tahun 2018.
"Semua kendaraan ini - Ford Territory, Ford Focus dan Ford Escort [...] mereka semua akan mulai membuat kontribusi volume ritel mereka di kuartal pertama [tahun 2019]," kata Peter Fleet selaku Direktur China dan Asia di Ford kepada para reporter lewat telewicara, dilansir dari Reuters.
SUV baru Ford masuk ke pasaran ketika permintaan mobil semacam itu di berbagai kota kecil China mulai dingin. Penjualan mobil China turun paling tajam selama nyaris tujuh tahun di bulan September akibat pertumbiuhan ekonomi yang melambat.
Penjualan kendaraan Ford anjlok 43% di bulan September dari setahun sebelumnya dan turun 30% dalam sembilan bulan di tahun 2018 dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Ford menyalahkan lemahnya bisnis di China karena lini model kuno yang menanti perbaikan.
Fleet menepis kekhawatiran tentang melambatnya pertumbuhan di kota-kota kecil. Dia berkata 650 dealer lokal Ford akan membantu modelnya sukses.
"Ini tentu saja masih menjadi sebuah industri yang besar. Dengan pangsa pasar Ford yang relatif kecil, peluang pun masih besar untuk Ford," katanya, saat berbicara dari kota pelabuhan Qingdao, China, di mana dia menampilkan model SUV baru tersebut untuk pertama kalinya.
Dia menambahkan perusahaan saat ini belum melihat dampak apapun dari perang dagang antara China dan AS. Padahal, perang dagang telah menyebabkan beberapa mobil impor bermerek Ford dan Lincoln tertahan di pelabuhan-pelabuhan China di awal tahun ini.
"Di awal tahun kami memang mengalami sedikit penurunan seperti yang diberitakan. Kami tidak memiliki masalah-masalah itu saat ini di bea cukai."
(roy) Next Article Hindari Bea Impor AS, Ford Justru Dorong Produksi di China
Perusahaan juga menyampaikan rencananya untuk merilis serentetan model-model baru akan membantu mengerek penjualan yang anjlok di pasar otomotif nomor satu di dunia itu mulai tahun depan.
Ford, berjuang untuk bangkit dari penurunan penjualan yang parah di China, akan mulai menjual SUV entry-level bernama "Territory" di awal tahun depan. Mobil itu akan dikembangkan bersama-sama dengan mitra local yakni Jiangling Motors Corp Ltd (JMC).
"Semua kendaraan ini - Ford Territory, Ford Focus dan Ford Escort [...] mereka semua akan mulai membuat kontribusi volume ritel mereka di kuartal pertama [tahun 2019]," kata Peter Fleet selaku Direktur China dan Asia di Ford kepada para reporter lewat telewicara, dilansir dari Reuters.
SUV baru Ford masuk ke pasaran ketika permintaan mobil semacam itu di berbagai kota kecil China mulai dingin. Penjualan mobil China turun paling tajam selama nyaris tujuh tahun di bulan September akibat pertumbiuhan ekonomi yang melambat.
Penjualan kendaraan Ford anjlok 43% di bulan September dari setahun sebelumnya dan turun 30% dalam sembilan bulan di tahun 2018 dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Ford menyalahkan lemahnya bisnis di China karena lini model kuno yang menanti perbaikan.
Fleet menepis kekhawatiran tentang melambatnya pertumbuhan di kota-kota kecil. Dia berkata 650 dealer lokal Ford akan membantu modelnya sukses.
"Ini tentu saja masih menjadi sebuah industri yang besar. Dengan pangsa pasar Ford yang relatif kecil, peluang pun masih besar untuk Ford," katanya, saat berbicara dari kota pelabuhan Qingdao, China, di mana dia menampilkan model SUV baru tersebut untuk pertama kalinya.
Dia menambahkan perusahaan saat ini belum melihat dampak apapun dari perang dagang antara China dan AS. Padahal, perang dagang telah menyebabkan beberapa mobil impor bermerek Ford dan Lincoln tertahan di pelabuhan-pelabuhan China di awal tahun ini.
"Di awal tahun kami memang mengalami sedikit penurunan seperti yang diberitakan. Kami tidak memiliki masalah-masalah itu saat ini di bea cukai."
(roy) Next Article Hindari Bea Impor AS, Ford Justru Dorong Produksi di China
Most Popular