Internasional

Dikecam Oposisi, Erdogan Batalkan Kerja Sama Dengan McKinsey

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
08 October 2018 12:00
Dikecam Oposisi, Erdogan Batalkan Kerja Sama Dengan McKinsey
Foto: Presiden Turki Tayyip Erdogan (REUTERS/Umit Bektas)
ANKARA, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memerintahkan seluruh menterinya untuk berhenti menerima layanan konsultasi dari perusahaan Amerika Serikat (AS), McKinsey. Setelah kesepakatan pemerintah dengan korporasi global ini mendapat kecaman dari oposisi utama, Sabtu (6/10/2018).

Bulan lalu, Menteri Keuangan Turki dan menantu Erdogan, Berat Albayrak mengatakan Turki telah bekerjasama dengan McKinsey untuk membantu menerapkan program ekonomi jangka menengah yang baru.

Minggu ini, Kemal Kilicdaroglu, pemimpin oposisi utama ,Partai Rakyat Republik (CHP), menuduh Erdogan berpihak pada perusahaan AS, saat hubungan dengan Washington telah terpukul oleh penahanan seorang pendeta Amerika di Turki dan masalah lainnya.

Albayrak telah membela perjanjian dengan McKinsey awal pekan ini. Ia mengatakan siapa pun yang tidak ingin Turki bekerja sama dengan McKinsey, sama saja "tidak peduli atau pengkhianat".

Pada hari Sabtu, Erdogan tampaknya telah membatalkan kesepakatan itu.

"Orang ini (Kilicdaroglu) sedang mencoba untuk menyudutkan kami dengan mengajukan pertanyaan tentang perusahaan konsultan yang telah dibayar penuh untuk membantu manajemen ekonomi kami," kata Erdogan kepada anggota Partai Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang Ia pimpin.

"Dalam rangka untuk tidak memberikan kesempatan tersebut ... Saya mengatakan kepada semua menteri Saya untuk tidak lagi menerima konsultasi dari mereka (McKinsey)," katanya.

McKinsey tidak langsung tersedia untuk diminta berkomentar.

Kemudian pada Sabtu, Kilicdaroglu mengatakan Erdogan terpaksa membatalkan kesepakatan setelah gagal mengungkapkan rincian perjanjian yang dia minta sebelumnya di awal pekan.

"Saya menanyakan 10 pertanyaan kepada Anda, memberitahu Anda untuk menjawab nya. Dia membacanya tetapi tidak dapat menanganinya. Dia tidak bisa menjawab dan sekarang dia terpaksa membatalkan kesepakatan," kata Kilicdaroglu.

Omer Celik, juru bicara Partai AK yang sedang berkuasa, mengatakan kepada wartawan di sebuah pertemuan puncak partai yang dipimpin oleh Erdogan, mulai sekarang, presiden telah mengatakan kepada partainya dan menteri untuk menerima layanan konsultasi dari perusahaan Turki.

Dia juga mengatakan belum ada kesepakatan yang ditandatangani antara pemerintah dan McKinsey. Tetapi, Ini hanya sebuah kesepakatan antara perusahaan AS dan beberapa kementerian.

Hubungan yang memanas dengan AS telah memperparah tekanan pada mata uang lira Turki, yang anjlok lebih dari 40% tahun ini. Disebabkan oleh kekhawatiran tentang hubungan dengan Washington, pengaruh Erdogan pada bank sentral dan kemampuan bank untuk mengendalikan inflasi dua digit.

Erdogan telah melemparkan devaluasi lira sebagai "perang ekonomi" melawan Turki oleh kekuatan asing. Ia juga telah memperingatkan tindakan terhadap mereka yang diyakini berspekulasi mengenai ekonomi atau mengambil keuntungan dari fluktuasi nilai tukar.

"Meskipun mengalami salah satu serangan ekonomi terbesar dalam sejarah, kami berhasil mengambil banyak hal dalam waktu dua bulan," kata Erdogan, Sabtu.

Erdogan menambahkan, Turki terbuka untuk investasi dan dukungan, selama kesepakatan apapun tidak mempengaruhi kedaulatannya.

Baru-baru ini, Erdogan melakukan kunjungan resmi ke Jerman sebagai bagian dari upaya Turki untuk memperbaiki hubungan dengan Eropa, ketika perselisihan dengan AS telah menyebabkan pembatasan perdagangan timbal balik dan sanksi.

Bagaimanapun, Kilicdaroglu mengatakan Erdogan dan para menterinya telah "mengemis untuk meminjam uang" pada kunjungan internasional. Erdogan menjawab pemerintahnya telah merekrut investor selama kunjungannya.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular