Freeport dan Kekayaan Rp 2400 T yang Kembali ke RI
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
28 September 2018 15:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Perjalanan panjang RI untuk jadi mengembalikan Freeport ke pangkuan ibu pertiwi usai sudah. Setelah 51 tahun hanya menjadi penonton, kini Indonesia jadi penguasa saham mayoritas di tambang emas terbesar yang ada di bumi Papua.
Pasalnya, PT Inalum (Persero) telah menandatangani perjanjian untuk menuntaskan proses akuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) pada Kamis (26/9/2018).
[Gambas:Video CNBC]
Perjanjian tersebut meliputi Perjanjian Divestasi Freeport Indonesia, Perjanjian Jual Beli Saham PT Rio Tinto Indonesia, dan Perjanjian Pemegang Saham Freeport Indonesia.
"Ini adalah penandatanganan terakhir yang kami lakukan untuk transaksi divestasi ini, adalah perjanjian terakhir. Ini semua sudah mengikat, tinggal penuhi izin dokumen administrasi, dan pembayaran," ujar Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin, Kamis (27/9/2018).
Dengan demikian jumlah saham PTFI yang dimiliki Inalum akan meningkat dari 9,36% menjadi 51,23%. Sementara itu, Pemeritah Daerah (Pemda) Papua akan memperoleh 10% dari 100% saham Freeport Indonesia.
Perubahan kepemilikan saham ini akan resmi terjadi setelah transaksi pembayaran sebesar US$3,85 miliar atau setara dengan Rp56 triliun kepada Freport McMoran diselesaikan sebelum akhir tahun 2018.
Berdasarkan analisis tim riset CNBC Indonesia, dengan kesepakatan di atas, akhirnya Indonesia memiliki kendali atas cadangan terbukti dan terkira di lapangan PTFI yang secara kasar bernilai Rp2.400 triliun, yang terdiri dari 38,6 miliar pound tembaga, 33,8 juta ounce emas, dan 156,2 juta ounce perak.
Cadangan emas yang dimiliki PTFI tersebut bahkan merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Emas yang tersimpan di perut Tambang Grasberg (tambang yang dioperasikan oleh PTFI) hanya kalah oleh cadangan logam mulia di Muruntau.
Tambang Muruntau dimiliki oleh pemerintah Uzbekistan. Sebenarnya, sulit menentukan cadangan emas di Muruntau, akibat informasi yang beredar sangat sedikit dan dibatasi oleh pemerintah Uzbekistan. Namun, sebagian besar pihak mengestimasi bahwa cadangan emas tambang Muruntau mencapai 170 juta ounce, seperti dikutip dari The Motley Fool.
Meski data di Muruntau agak samar-samar, setidaknya Tambang Grasberg ternyata duduk di posisi kedua, masih jauh mengungguli cadangan emas dari tambang yang dimiliki oleh perusahaan tambang emas terbesar di dunia, Barrick Gold.
(NEXT)
Pasalnya, PT Inalum (Persero) telah menandatangani perjanjian untuk menuntaskan proses akuisisi 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) pada Kamis (26/9/2018).
[Gambas:Video CNBC]
"Ini adalah penandatanganan terakhir yang kami lakukan untuk transaksi divestasi ini, adalah perjanjian terakhir. Ini semua sudah mengikat, tinggal penuhi izin dokumen administrasi, dan pembayaran," ujar Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin, Kamis (27/9/2018).
![]() |
Dengan demikian jumlah saham PTFI yang dimiliki Inalum akan meningkat dari 9,36% menjadi 51,23%. Sementara itu, Pemeritah Daerah (Pemda) Papua akan memperoleh 10% dari 100% saham Freeport Indonesia.
Perubahan kepemilikan saham ini akan resmi terjadi setelah transaksi pembayaran sebesar US$3,85 miliar atau setara dengan Rp56 triliun kepada Freport McMoran diselesaikan sebelum akhir tahun 2018.
Berdasarkan analisis tim riset CNBC Indonesia, dengan kesepakatan di atas, akhirnya Indonesia memiliki kendali atas cadangan terbukti dan terkira di lapangan PTFI yang secara kasar bernilai Rp2.400 triliun, yang terdiri dari 38,6 miliar pound tembaga, 33,8 juta ounce emas, dan 156,2 juta ounce perak.
Cadangan emas yang dimiliki PTFI tersebut bahkan merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Emas yang tersimpan di perut Tambang Grasberg (tambang yang dioperasikan oleh PTFI) hanya kalah oleh cadangan logam mulia di Muruntau.
Tambang Muruntau dimiliki oleh pemerintah Uzbekistan. Sebenarnya, sulit menentukan cadangan emas di Muruntau, akibat informasi yang beredar sangat sedikit dan dibatasi oleh pemerintah Uzbekistan. Namun, sebagian besar pihak mengestimasi bahwa cadangan emas tambang Muruntau mencapai 170 juta ounce, seperti dikutip dari The Motley Fool.
Meski data di Muruntau agak samar-samar, setidaknya Tambang Grasberg ternyata duduk di posisi kedua, masih jauh mengungguli cadangan emas dari tambang yang dimiliki oleh perusahaan tambang emas terbesar di dunia, Barrick Gold.
(NEXT)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular