
RI Berkomitmen Impor Kedelai & Kapas dari AS
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 September 2018 17:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia berkomitmen untuk menyerap kedelai dan kapas dari Amerika Serikat. Hal ini merupakan bagian dari diplomasi yang dilakukan oleh RI.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengatakan hanya Indonesia yang mengambil kapas dari AS ketika negara lainnya tidak bersedia.
"Kita memerlukan itu juga soybean, nah kenapa tidak kita ambil? Itu aja. Dan harga lagi jatuh, mereka kalau terus dibiarkan harga akan jatuh terus. Inilah yang kita sebut friendship," ujarnya, Kamis (27/9/2018).
"Negara pertama yang datang ke AS, yang bilang you punya cotton [kapas] saya ambil, di tengah mereka lagi sulit, hanya Indonesia."
Di sisi lain, kata Mendag, dia meminta agar AS mau menyerap produk tekstil dari Indonesia.
"Saya bilang to be fair dong, you jangan kasih negara lain beli tekstil dan garmen," ujarnya.
Mendag mengatakan hubungan dagang yang baik antara Indonesia-AS tercermin dari kesepakatan tersebut, sehingga dia juga yakin RI akan tetap mendapat fasilitas tarif impor rendah melalui skema generalized system of preferences (GSP).
(ray/ray) Next Article Mendag Ungkap Ada Lonjakan Barang Impor, Ada Apa Ini?
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengatakan hanya Indonesia yang mengambil kapas dari AS ketika negara lainnya tidak bersedia.
"Kita memerlukan itu juga soybean, nah kenapa tidak kita ambil? Itu aja. Dan harga lagi jatuh, mereka kalau terus dibiarkan harga akan jatuh terus. Inilah yang kita sebut friendship," ujarnya, Kamis (27/9/2018).
![]() |
"Negara pertama yang datang ke AS, yang bilang you punya cotton [kapas] saya ambil, di tengah mereka lagi sulit, hanya Indonesia."
Di sisi lain, kata Mendag, dia meminta agar AS mau menyerap produk tekstil dari Indonesia.
"Saya bilang to be fair dong, you jangan kasih negara lain beli tekstil dan garmen," ujarnya.
Mendag mengatakan hubungan dagang yang baik antara Indonesia-AS tercermin dari kesepakatan tersebut, sehingga dia juga yakin RI akan tetap mendapat fasilitas tarif impor rendah melalui skema generalized system of preferences (GSP).
(ray/ray) Next Article Mendag Ungkap Ada Lonjakan Barang Impor, Ada Apa Ini?
Most Popular